WHO mendesak peningkatan berbagi data virus corona seluruh negara

id WHO,berbagi data,virus corona,Wuhan China

WHO mendesak peningkatan berbagi data virus corona seluruh negara

Petugas medis di salah satu rumah sakit di Wuhan, China, memeriksa data medik seorang pasien 2019-nCoV. ANTARA/HO-GT/mii/pri.

Jenewa (ANTARA) - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mendesak seluruh menteri kesehatan agar meningkatkan berbagi data virus corona segera dan mengatakan dirinya akan mengutus tim para ahli untuk berkoordinasi dengan mitra China.

Badan PBB tersebut mengirim masker, sarung tangan, respirator dan hampir 18.000 baju isolasi dari gudangnya ke puluhan negara yang membutuhkan bantuan, kata dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada Dewan Eksekutif.

Sejauh ini 22 negara telah melaporkan langkah-langkah terkait perjalanan atau perdagangan sehubungan dengan virus corona, yang menurut Tedros harus "singkat durasinya, sebanding dengan risiko kesehatan masyarakat" dan ditinjau secara rutin.

"Pembatasan seperti itu mampu memiliki efek meningakatnya kekhawatiran dan stigma dengan sedikit manfaat kesehatan masyarakat," katanya.

Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Chen Xu, mengatakan kepada Dewan Eksekutif WHO bahwa beberapa pembatasan akan bertentangan dengan imbauan badan PBB. Ia pun mengutip larangan masuk warga asing yang telah mengunjungi China dalam 14 hari terakhir, penundaan penerbitan visa dan pembatalan penerbangan.

"Jangan terlalu berlebihan," kata Chen. "Anda seharusnya mengikuti saran WHO dan menahan pembatasan terhadap perjalanan atau perdagangan internasional, menghindari tindakan diskriminatif dan stigmatisasi."

"Ini masih dan menjadi darurat bagi China," kata Tedros, mencatat bahwa 99 persen kasus virus corona berada di China dan 97 persen kematian terjadi di Provinsi Hubei, termasuk pusat Kota Wuhan.

Hong Kong melaporkan kematian akibat virus corona pertama pada Selasa, yang kedua di luar daratan China dari wabah, yang menyebabkan lebih dari 400 orang meninggal dan mengancam ekonomi global.

Hingga kini 27 kasus penyebaran virus ke sesama manusia telah dicatatkan di sembilan negara di luar China, demikian pejabat WHO.

Sumber: Reuters