Kemenaker memantau Pekerja Migran Indonesia di 12 negara terkait corona

id Pekerja Migran Indonesia,penanganan corona,virus corona,corona

Kemenaker memantau Pekerja Migran Indonesia di 12 negara terkait corona

Kepala Perlindungan TKI Masa Penempatan Kementerian Ketenagakerjaan Maptuha saat menggelar temu media di Jakarta, Jumat (7/2/2020). ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan memantau kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di 12 negara terkait dengan wabah virus corona di sejumlah negara.

“Kemenaker telah melakukan koordinasi yang intensif, baik lisan melalui Whatsapp grup maupun tertulis dengan para staf, para atase, staf teknis di 12 negara penempatan yang kebetulan punya perwakilan ketenagakerjaan di sana,” kata Kepala Perlindungan TKI Masa Penempatan Kementerian Ketenagakerjaan Maptuha di Jakarta, Jumat.

Di bawah koordinasi kepala perwakilan, katanya, Kemenaker melakukan sejumlah langkah-langkah, di antaranya tindakan antisipatif seperti penyebaran informasi terkait dengan pencegahan penularan virus corona.

“Melalui media sosial, PMI agar menghindari kerumunan atau keramaian, kemudian menggunakan transportasi umum, memakai masker, utamanya saat ke luar rumah, dan menjaga kesehatan dengan mencuci tangan sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan,” kata perempuan berhijab itu.



Selain itu, kata dia, dilakukan koordinasi secara intensif dengan para pemangku kepentingan di negara penempatan, di antaranya Kementerian Ketenagakerjaan di negara penempatan, pihak pemberi kerja, hingga biro penempatan kerja.

“Kami juga menyediakan layanan konsultasi 24 jam 'hotline service' untuk PMI, serta diminta atase atau staf kepala bidang naker untuk menyampaikan 'update' atau progres terkait PMI secara reguler kepada Kemenaker di pusat,” ungkap Maptuha.

Kemenaker beserta BPJS Ketenagakerjaan telah memberikan masker, khususnya kepada PMI, di Hong Kong, Taiwan, dan Singapura, mengingat saat ini jumlah masker yang tersedia di daerah tersebut relatif terbatas.

Selain itu, kata dia, ketiga negara tersebut juga rentan terhadap penyebaran virus corona.

“Bantuan ini akan kami upayakan untuk negara lain yang memang membutuhkan,” kata Maptuha.