Taliwang (ANTARA) - Sebanyak 89 peserta mengikuti tes wawancara calon pendamping Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Kamis (13/2).
Sebelumnya para peserta ini telah mengirimkan lamaran melalui Post dan dinyatakan lulus administrasi.
Dalam tes itu, para peserta yang berasal dari seluruh kecamatan di KSB ini diberikan pertanyaan seputar pengelolaan dan manajemen desa, peraturan desa. Peserta juga harus menyampaikan beberapa visi dan misi untuk mendampingi BUMDes dalam membangun desa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Teknologi Tepat Guna, Trisman, di Taliwang, Jumat, menyampaikan bahwa dari 89 peserta pendamping BUMDes yang mengikuti tes, hanya 12 orang yang akan diterima dan ditempatkan di setiap Kecamatan yang ada di KSB.
“Jika suatu Kabupaten dapat dikatakan berdaya dan maju tentu bermula dari desa yang memiliki BUMDes yang juga berdaya dan maju,” katanya.
“Bahwasanya KSB dibangun tidak hanya oleh satu sektor saja namun semua sektor juga harus ikut berperan aktif didalamnya salah satunya kehadiran BUMDes dalam menggerakan ekonomi masyarakat. Jika desanya berdaya tentu KSB juga akan maju" Jelas Trisman lagi.
Lebih jauh, Trisman menjelaskan, BUMDes di KSB ini diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi masa depan yang tumbuh dari pedesaan dengan menciptakan produk-produk andalan desa, sebagai contoh Desa Kemuning yang tidak memiliki lahan untuk bertani namun mampu menjadi salah satu desa yang memproduksi beras yaitu beras kemuning.
Untuk dapat memajukan desa dengan BUMDes nya tentu peran pendamping BUMDes sangat menentukan, karena BUMDes adalah lembaga yang dimiliki desa untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Untuk itu meminta kepada peserta yang nantinya akan lolos dan menjadi pendamping BUMDes untuk memberikan kemampuan yang terbaik agar seluruh BUMDes di KSB dapat menjadi lembaga yang mensejahterakan masyarakatnya dan memajukan KSB,” tuturnya.
Puluhan peserta ikuti tes wawancara pendamping BUMDes KSB
Salah satu sudut lokasi wisata di Kampung Juaq Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat, yang dikelola oleh BUMKam Kemang. (ist)
