Kota Mataram -Kabupaten Badung jalin kerja sama pariwisata

id pariwisata ,mataram,badung

Kota Mataram -Kabupaten Badung jalin kerja sama pariwisata

Pertunjukan seni yang ditampilkan Dinas Pariwisata Kota Mataram saat peluncuan kalender event Kota Mataram tahun 2020. (Foto: ANTARA News/Kominfo)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera menjalin kerja sama dengan Kabupaten Badung, Provinsi Bali dalam bidang promosi pariwisata.

"Saat ini kami sedang menyiapkan surat permohonan kerja sama dengan Kabupaten Badung sesuai permintaan dari Bagung, agar bisa segera ditindaklanjuti," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa.

Denny yang baru melakukan kunjungan ke Kabupaten Badung mengatakan, dalam kerja sama nanti, Kabupaten Badung berkomitmen akan melakukan promosi pariwisata bersama-sama.

Dengan demikian, dimana pun Badung melakukan promosi pariwisata, Kota Mataram dilibatkan sehingga Mataram bisa terbantu dalam melakukan promosi pariwisata.

"Apalagi, anggaran promosi pariwisata yang dimiliki Badung tidak bisa kita kejar," katanya.

Selain itu, lanjutnya, kerja sama Pemkot Mataram dengan Kabupaten Badung dalam bidang pariwisata juga bisa berupa pemberian kontribusi ke Kota Mataram berupa dana hibah sebesar Rp50 miliar karena Mataram menjadi kota penunjang pariwisata Badung.

"Kita berharap MoU bisa secepatnya dilakukan karena mereka sudah kewalahan dengan wisatawan, jadi harus limpahkan kota penunjang lainnya salah satunya Mataram," katanya.

Menurutnya, dari karakteristik potensi wisata Badung dengan Mataram, hampir sama karena Badung juga memiliki potensi pantai, sawah, wisata kuliner dan lainnya.

Namun demikian, Badung lebih menekankan pariwisata budaya, sedangkan di Mataram potensi tersebut belum digarap maksimal sehingga sumber daya manusia (SDM) yang ada perlu digali untuk mengembangkan potensi budaya tersebut.

"Kita sebenarnya kaya budaya, tetapi SDM yang mau mengembangkan masih minim," katanya.

Dari data Dispar Kabupaten Badung, kata Denny, sebanyak 75 persen kunjungan wisatawan asing ingin melihat budaya, 15 persen ingin melihat wisata alam, sisanya wisatawan bertujuan untuk belanja, kuliner dan lainnya.

Untuk itulah, Kota Mataram mulai menggali potensi budaya yang ada di Mataram. " Kita banyak memiliki sanggar tari dan musik, tetapi pemberdayaan minim," katanya.

Terkait dengan itu, saat ini pihaknya sudah mulai melibatkan budayawan dan seniman dalam beberapa agenda pariwisata agar mereka bisa memberikan kontribusi.

"Saat pencanangan kelender event Mataram, budayawan kami hadirkan dan sebagai promosi saat kunjungan kami membawa penari. Ke depan kami akan membawa tim gending sasak kolaborasi musik modern," ujarnya.