Gagal bunuh diri pakai parang, nyawa warga Lobar berakhir di dahan pohon mangga

id Harakiri,Parang,Gantung,Diri,Lingsar,Lombok Barat,Lobar,NTB,pohon

Gagal bunuh diri pakai parang, nyawa warga Lobar berakhir di dahan pohon mangga

Kapolsek Lingsar AKP Dewi Komalasari (tengah) ketika melihat jenazah korban gantung diri di Dusun Muhajirin, Lombok Barat, NTB, Rabu (26/2/2020). (ANTARA FOTO/Dhimas B. Pratama/wpa.)

Mataram (ANTARA) - Warga sekitaran Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dikejutkan dengan adanya temuan sosok mayat laki-laki yang diduga korban gantung diri.

Kapolsek Lingsar AKP Dewi Komalasari ketika dihubungi wartawan di Mataram, Rabu, membenarkan perihal temuan sosok mayat yang belakangan dikenal bernama Sanusi (45), warga Dusun Muhajirin, Desa Langko, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.

"Iya, itu mayat laki-laki, warga Langko," kata Dewi.

Baca juga: 'Tunggu di Akhirat': isi surat wasiat warga Kota Mataram yang gantung diri

Informasi terkait temuan mayat tersebut pertama kalinya dikabarkan Kepala Dusun Muhajirin. Informasi tersebut diterima Kapolsek Lingsar pada Rabu (26/2), sekitar pukul 08.300 WITA.

"Berangkat dari informasi kadus, kami bersama Tim Inafis Polresta Mataram langsung menuju TKP," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP yang berada di tepi jurang areal perbukitan, tepatnya di dahan pohon mangga, korban melakukan aksi gantung diri dengan memanfaatkan seutas tali berwarna putih.

"Jadi dari hasil pemeriksaan, korban murni diduga meninggal akibat gantung diri.

Jadi dari keterangan saksi-saksi, korban ini diduga memiliki riwayat gangguan jiwa," ujarnya.

Bahkan sebelum akhirnya meninggal dunia dengan cara gantung diri, korban pada Selasa (25/2) malam, sempat berupaya bunuh diri dengan cara menyayat bagian perutnya.

Upaya bunuh diri itu dikuatkan dengan adanya dua bekas luka sayat tepat dibagian perut korban.

"Aksi pertama bunuh diri dengan menyayat perutnya itu ketahuan sama keluarganya dan berhasil digagalkan.

Tapi dia melarikan diri ke bawah tepi jurang dan melakukan aksi gantung diri," ucapnya.

Lebih lanjut, pihak keluarga korban dikabarkan telah mengikhlaskan kepergian Sanusi dan menolak untuk dilakukan proses autopsi.

"Karenanya persoalan ini kita serahkan ke pihak keluarganya. Kini jenazah korban masih disemayamkan di rumah duka," kata Dewi.