Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam rangkaian kunjungannya ke Universitas Tasmania, Australia, melihat langsung pembudidayaan lobster di sana, yang dinilai perlu dipelajari untuk diterapkan di Tanah Air.
"Ini kemajuan, karena selama ini belum ada yang bisa melakukan budidaya lobster sampai bisa dikembangbiakkan. Saya pikir Indonesia harus pelajari ini," ujar Menteri Edhy dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Universitas Tasmania melalui Institut Studi Kelautan dan Antartika (IMAS) berhasil mengembangkan budidaya lobster setelah melewati 20 tahun penelitian. Proses budidayanya bahkan dari telur ke puerulus (benih) hingga menjadi lobster dewasa.
Hasil budidaya oleh para peneliti IMAS, sambung Edhy, menjadi jawaban bahwa lobster tidak akan punah.
"Di sini sudah dijawab langsung oleh ahlinya. Beliau sudah meneliti 20 tahun. Hal lain yang menjadi penting, bagaimana berbudidaya lobster yang baik," urai Edhy di sela kunjungannya di laboratorium hatchery lobster IMAS.
Budidaya memang menjadi sektor yang sedang digarap serius oleh Kementerian Kelautan Perikanan. Khusus untuk budidaya lobster, menurut Edhy sangat menjanjikan karena punya nilai ekonomi tinggi.
Selain itu, ujar dia, Indonesia punya potensi besar pula karena memiliki benih sekaligus indukan.
Dalam mengembangkan budidaya lobster, lanjutnya, perlu sinergi dan komitmen kuat antara pemerintah, nelayan, pembudidaya, dan pelaku usaha, agar nilai tambah ekonomi yang diperoleh berkelanjutan dan lobster pun terjaga.
Untuk bisa merealisasikan budidaya lobster di Tanah Air, Menteri Edhy akan lebih dulu merevisi Permen KP 56/2016. Draftnya sudah finalisasi tinggal menyampaikan ke Menko Maritim dan Investasi serta Presiden.
"Karena revisi Permen ini muncul atas aspirasi masyarakat. Mulai dari nelayan, ahli lingkungan, pelaku usaha. Mayoritas setuju budidaya. Intinya ada pemanfaatan dan diawasi dengan baik," ucapnya.
Selain mengunjungi laboratorium hatchery lobster, Menteri Edhy juga diajak berkeliling melihat simulator kapal penangkap ikan, hatchery salmon dan abalone, serta berdiskusi dengan para peneliti.
Di samping itu, Menteri Edhy menyaksikan MoU di bidang kelautan dan perikanan antara KKP dan Universitas Tasmania.
Sementara itu, budidaya lobster sejatinya sudah berjalan di sejumlah tempat di Indonesia, salah satunya di Lombok Timur. Hanya saja, budidaya di Lombok Timur konsepnya pembesaran dari benih hingga lobster dewasa, belum sampai tahap pembenihan (hatchery).
Berita Terkait
Kode "satu ember" dalam percakapan staf Edhy Prabowo
Rabu, 16 Juni 2021 7:45
KPK menyita Rp16 miliar dan lima mobil terkait kasus suap Edhy Prabowo
Senin, 21 Desember 2020 21:31
Luhut: Tak ada yang salah dengan regulasi terkait lobster
Sabtu, 28 November 2020 17:18
Edhy Prabowo tersangka, Luhut menjabat Menteri KKP ad interim
Kamis, 26 November 2020 4:18
KPK benarkan menangkap Menteri Edhy Prabowo
Rabu, 25 November 2020 7:55
Menteri Edhy memberhentikan Dirjen Perikanan Tangkap
Kamis, 16 Juli 2020 8:15
Menteri Edhy: Pandemi bisa menjadi peluang bagi pengusaha perikanan
Rabu, 22 April 2020 8:55
Menteri Edhy: KKP serius menangani pencurian ikan
Senin, 17 Februari 2020 15:57