Erick: Rapat kabinet jarak jauh bisa mencegah penyebaran COVID-19

id erick thohir,menteri bumn,rapat kabinet,video conference,corona

Erick: Rapat kabinet jarak jauh bisa mencegah penyebaran COVID-19

Tangkapan layar rapat intern jajaran Kabinet Indonesia Maju via video conference yang diikuti Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Senin (16/3/2020). ANTARA/Instagram/@erickthohir/aa.

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menilai rapat intern Kabinet Indonesia Maju yang dilakukan lewat video conference pada Senin (16/3) dapat mengurangi penyebaran virus COVID-19 dan tetap terkoneksi dengan rekan kerja.

"Hari ini, Senin (16/3) Rapat Intern dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju dilakukan dengan video conference. Pertemuan virtual seperti ini adalah salah satu upaya untuk meminimalisasi penyebaran virus Corona," tulis Erick Thohir dalam akun Instagram-nya.

Menteri BUMN Erick Thohir pada Senin (16/3) mengikuti rapat intern dengan jajaran Kabinet Indonesia melalui video conference di Kementerian BUMN, Jakarta, seperti terlihat dalam foto-foto yang diunggah Erick dalam akun resmi Instagram-nya.

"Kita tetap berada di tempat masing-masing, namun tetap bisa bekerja dan terkoneksi dengan rekan kerja. Corona tidak boleh menghambat," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyebut langkah "social distancing" atau menjaga jarak antar satu dengan yang lain menjadi hal yang paling penting dilakukan dalam situasi mewabahnya virus corona (COVID-19).

Presiden mengatakan, dengan kondisi tersebut maka sudah saatnya bekerja dari rumah, belajar dari rumah serta beribadah di rumah.

Presiden Jokowi mengajak seluruh rakyat bekerja sama, saling tolong menolong, bersatu padu, bergotong-royong menangani COVID-19.

Menurut Presiden, pemerintah sudah berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menggunakan protokol WHO serta berkonsultasi ahli kesehatan untuk menangani COVID-19.Presiden juga meminta adanya meningkatkan pelayanan pengetesan COVID-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan RSUD dan RS swasta dan lembaga riset serta pendidikan tinggi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.

Presiden juga meminta adanya meningkatkan pelayanan pengetesan COVID-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan RSUD dan RS swasta dan lembaga riset serta pendidikan tinggi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.