Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanganan virus corona, COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah memeriksa sebanyak 6.500 orang terkait virus corona.
"Kita sudah melakukan pemeriksaan pada lebih dari 6.500 orang di dalam kaitannya dengan pemeriksaan ini di mana sekarang kita pahami ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130, sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 kasus positif," ujar Achmad dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, yang disiarkan secara daring, Sabtu.
Penambahan angka kasus positif tersebut, menurut Achmad masih menggambarkan bahwa di lingkungan masyarakat masih ada kasus positif yang belum melaksanakan isolasi, dan masih ada penularan karena kontak dekat.
Oleh karena itu, Ahcmad meminta masyarakat untuk jaga jarak di dalam berkomunikasi sosial, baik dengan orang di luar rumah maupun di dalam rumah.
"Upayakan tetap berada di dalam rumah. Apabila terpaksa keluar rumah, maka jaga jarak, hindari kerumunan, kemudian gunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari menyentuh wajah, kemudian praktikan betul etika saat batuk dan bersin," kata Achmad.
Dia juga meminta masyarakat untuk memahami betul penularan penyakit COVID-19, yakni melalui percikan ludah atau droplet saat seseorang batuk dan bersin, sehingga menjaga jarak sangat disarankan, sekurangnya satu meter, sebab droplet dapat terhirup masuk ke saluran napas orang yang sehat, akibatnya akan tertular.
Lebih lanjut, Achmad menjelaskan, droplet dapat jatuh ke benda-benda sekitar yang sering disentuh secara bersama, dan tidak sadar disentuh orang lain juga, yang kemudian tanpa mencuci tangan menyentuh wajah, sehingga sangat memungkinkan terjadinya pemindahan virus menuju tubuh yang semula sehat.
"Mari sekali lagi kita lindungi yang sakit jangan didiskriminasikan, tapi lindungi dia agar bisa melakukan isolasi di lingkungannya, bukan untuk dikucilkan, tapi untuk dibantu agar dia bisa melakukan isolasi diri dengan sebaik-baiknya," ujar Achmad.
"Kemudian, untuk yang sehat juga harus dilindungi jangan sampai sakit. Ini lah kunci keberhasilan kita untuk menanggulangi penyakit ini," tambah dia.
Achmad juga mengajak masyarakat untuk mengikuti informasi yang benar terkait COVID-19 bisa lewat beberapa saluran baik di situs web covid19.go.id, maupun call center 119/117.
Berita Terkait
Quake survivors in E Java's Bawean Island need therapy
Senin, 25 Maret 2024 20:15
Bantuan terdampak gempa di Bawean Rp60 juta per KK
Minggu, 24 Maret 2024 16:17
Tuban kembali diguncang gempa magnitudo 6,5 Jumat sore
Jumat, 22 Maret 2024 17:01
BNPB sebut tak ada korban jiwa dampak gempa beruntun di Tuban
Jumat, 22 Maret 2024 16:12
BNPB umumkan kasus Karhutla mulai mendominasi di Sumatera
Rabu, 20 Maret 2024 8:14
Enam tanggul sungai jebol perparah banjir di Demak
Senin, 18 Maret 2024 16:30
BNPB memastikan penanganan dampak banjir di Semarang
Kamis, 14 Maret 2024 6:09
BNPB berikan bantuan logistik korban banjir di Kendari
Selasa, 12 Maret 2024 6:47