Pelaku perjalanan dari wilayah terjangkit capai 375, jalan masuk Sumbawa Barat diperketat

id COVID-19,Corona,Sumbawa

Pelaku perjalanan dari wilayah terjangkit capai 375, jalan masuk Sumbawa Barat diperketat

Pengukuran suhu tubuh.

Taliwang (ANTARA) - Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) semakin memperketat pemeriksaan di Desa Tambak, Kecamatan Poto Tano terhadap setiap orang yang masuk ke KSB, untuk deteksi dini penyebaran virus corona.

Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir diperketat karena pelaku perjalanan dari daerah terjangkit yang masuk ke KSB setiap hari semakin bertambah.

Data resmi yang dikeluarkan oleh Satgas penanganan COVID-19 per tanggal 29 Maret 2020 tercatat sebanyak 375 orang pelaku perjalanan dari wilayah terjangkit. 

Kepala Dinas Kesehatan KSB, sekaligus juru bicara Satgas COVID-19, H Tuwuh, melalui rilis resminya, di Taliwang, Senin, mengatakan, perkembangan pelaku perjalanan di KSB semakin hari makin meningkat.

“Warga yang datang dari daerah terjangkit semakin bertambah, seperti dari Jawa dan Lombok, mereka libur dan pulang ke KSB,” katanya. 

H Tuwuh meminta partisipasi aktif masyarakat untuk bersama-sama melaporkan ke tenaga kesehatan jika ada anggota keluarga atau orang di lingkungan sekitar yang baru datang dari luar daerah.

“Saya mengingatkan masyarakat, agar terus meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi penyebaran COVID-19,” katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Poto Tano, Fatimah AMd Kep yang ditemui Antara di posko pemeriksaan Poto Tano,  mengungkapkan, setiap warga yang keluar masuk KSB tetap dilakukan pemeriksaan suhu badan.

“Kami periksa semua, khusus warga dari daerah terjangkit kami turunkan dan kami data,” katanya.

Menurut Fatimah, dari data yang dihimpun posko penanganan Covid19 di Poto Tano, tercatat yang paling banyak masuk ke KSB dari wilayah terjangkit yaitu mahasiswa.

Fatimah menjelaskan, jika ditemukan orang yang suhu badannya di atas 37,6 atau  38 derajat celcius maka tim akan merujuknya ke Puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut dan diberikan obat.

“Kami di sini 24 jam, dibantu anggota Palang Merah Indonesia dan Publick Service Center dari Rumah Sakit Asy-syifa,” katanya.

Hingga saat ini, dari 375 orang dari wilayah terjangkit, 341 orang saat ini terus dipantau tim Satgas. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 30 orang, selesai dalam pemantauan 25 orang, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 2 orang.