Alhamdulillah, Mesut Ozil jadi ayah

id mesut ozil

Alhamdulillah, Mesut Ozil jadi ayah

Presiden Turki Tayyip Erdogan dan istrinya Emine Erdogan berpose dengan pemain sepak bola Jerman Mesut Ozil, yang keturunan Turki, dan tunangannya Amina Gulse saat upacara pernikahan mereka di Istanbul, Turki, 7 Juni 2019. (Murat Cetinmuhurdar / Kantor Pers Presiden / Handout via REUTERS)

Jakarta (ANTARA) - Gelandang serang Arsenal Mesut Ozil (31) resmi menjadi ayah, setelah istrinya Amine Gulse melahirkan anak perempuan.

Kabar bahagia tersebut disampaikan mantan pemain nasonal Jerman tersebut melalui unggahan pada akun Instagram pribadinya, Selasa WIB.

"Terima kasih Tuhan, putri kami, terlahir sehat, semoga Tuhan memberi anak yang baik untuk kami, lingkungannya, dan semua umat manusia, insyaallah, amin, Amine dan Mesut Ozil," tulisnya pada Instagram.

Dari unggahan tersebut, Ozil mendapat banyak ucapan selamat termasuk dari klubnya Arsenal dan rekan sesama pemain sepak bola.

"Masyaallah Bruder," tulis pemain Arsenal Aubameyang.

Mantan rekan di timnas Jerman Jerome Boateng juga mengucapkan selamat. "Selamat Abi, semua yang terbaik untuk Anda dan keluarga Anda," tulisnya.

Ozil menikah di Istanbul, Turki, dengan Amine pada Juni 2019 setelah bertunangan setahun sebelumnya.

Pernikahan Ozil yang berkewarganegaraan Jerman namun keluarganya berasal dari Turki itu memicu kontroversi karena dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan menimbulkan pertanyaan mengenai loyalitasnya kepada Jerman.

Setelah tampil 92 kali bagi timnas Jerman, termasuk berperan kunci dalam kemenangan pada Piala Dunia 2014, Ozil tiba-tiba keluar dari timnas Jerman, menuding pejabat sepak bola Jerman rasis. Ozil mengumumkan akhir karirnya di timnas Jerman tidak lama setelah kembali dari Piala Dunia di Rusia 2018.

Ia banyak dikritik karena berpose dengan Presiden Erdogan dan rekan sesama anggota timnas Jerman yang juga berdarah Turki Ilkay Gundogan pada Mei 2018 menjelang pemilihan umum di Turki. Ia menanggapi kritikan itu dengan mengatakan bahwa ia menghadapi "rasisme dan ketidakhormatan" karena akar Turki-nya.