Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China mencatat 1.541 kasus COVID-19 tanpa gejala sama sekali dan 205 diantaranya merupakan kasus impor.
Untuk pertama kalinya data tersebut diungkapkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China (NHC), Selasa (31/3), setelah mendapatkan desakan dari masyarakat agar lembaga tertinggi kesehatan itu transparan tentang data orang tanpa gejala.
Persoalan tersebut merupakan salah satu risiko dalam memerangi pandemi, terutama terkait kekhawatiran yang makin meningkat dalam penyebaran virus misterius tersebut.
Sebelumnya, pemerintah China tidak mempublikasikan jumlah mereka, demikian Caixin Global.
NHC berjanji akan mencantumkan data tanpa gejala tersebut dalam laporan harian epidemi.
Sementara itu dalam keterangan tertulis Perdana Menteri China Li Keqiang yang diterima ANTARA, Rabu, menekankan pentingnya upaya pengendalian virus lebih ketat lagi meskipun jumlah gejala infeksi berhasil dikendalikan.
Di China, beberapa orang yang tidak memiliki gejala klinis COVID-19 namun hasilnya ternyata positif, umumnya dikarantina di pusat isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Mereka dirawat dan dikategorikan dalam kasus positif jika mengalami gejala COVID-19 selama menjalani karantina.
Berita Terkait
Satgas Mataram menggencarkan isolasi terpusat pasien COVID-19 tanpa gejala
Jumat, 27 Agustus 2021 20:10
KlikDokter dan ATIC merilis layanan isoman pasien COVID-19 tanpa gejala
Minggu, 18 Juli 2021 10:08
Pasien COVID-19 tanpa gejala di RSD Kota Mataram berkurang
Rabu, 10 Maret 2021 17:46
Menkes meminta pasien COVID-19 tanpa gejala lakukan isolasi mandiri
Senin, 11 Januari 2021 15:05
Pelaku perjalanan tanpa gejala di KSB dijemput petugas untuk diisolasi
Rabu, 3 Juni 2020 20:12
Wuhan menemukan 182 kasus COVID-19 tanpa gejala
Minggu, 19 April 2020 18:31
Sebanyak 23 warga Bekasi positif COVID-19 tanpa gejala
Kamis, 9 April 2020 20:11
Orang tanpa gejala berpotensi menularkan COVID-19
Sabtu, 4 April 2020 19:44