Jakarta (ANTARA) - Ketua Mahkamah Agung (MA) yang baru terpilih M Syarifuddin berdasarkan pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) memiliki total kekayaan senilai Rp3.635.205.852.
Berdasarkan pengumuman LHKPN pada situs https://elhkpn.kpk.go.id, Syarifuddin terakhir melaporkan kekayaannya ke KPK pada 28 Maret 2019 atas kekayaan yang diperolehnya selama 2018 sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial.
Adapun data harta Syarifuddin terdiri dari lima tanah dan bangunan senilai Rp2.907.152.000 yang tersebar di Kota Yogyakarta, Kota Jakarta Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, dan Kabupaten Banyumas.
Selanjutnya, ia juga memiliki satu kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua senilai Rp209 juta.
Syarifuddin juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp39 juta dan kas dan setara kas Rp672.620.774.
Total kekayaan Syarifuddin sebenarnya Rp3.872.772.774, namun yang bersangkutan tercatat memiliki utang Rp192.566.922. Dengan demikian total kekayaannya adalah Rp3.635.205.852.
Sebelumnya, M Syarifuddin terpilih menjadi Ketua MA setelah mendapat suara terbanyak dalam sidang paripurna khusus di Gedung MA, Jakarta, Senin (6/4).
Dalam putaran pertama, Syarifuddin memperoleh 22 suara, disusul Andi Samsan Nganro 14 suara, Sunarto 5 suara, Amran Suadi 1 suara, Supandi 1 suara, dan Suhadi 1 suara. Terdapat suara tidak sah sebanyak 2 suara dan abstain 1 suara.
Tidak adanya calon terpilih memenuhi 50 persen ditambah 1 suara yang sah dalam putaran pertama itu, maka dilanjutkan dengan putaran kedua untuk pemilih dua calon dengan suara terbanyak.
Selanjutnya dalam putaran kedua, Syarifuddin memperoleh 32 suara, sementara Andi Samsan Nganro memperoleh 14 suara, sehingga Syarifuddin ditetapkan sebagai Ketua MA.
Berita Terkait
Polda NTB mengambil alih penanganan aduan FEC dari Polres Lombok Tengah
Jumat, 22 September 2023 19:13
Polda NTB menetapkan 25 tersangka dari pengungkapan 14 kasus narkoba
Rabu, 6 September 2023 17:26
Polda NTB membongkar bisnis penjualan daging penyu hijau
Selasa, 1 Agustus 2023 16:27
Polda NTB ungkap peran tersangka kasus asusila ponpes di Sumbawa
Selasa, 1 Agustus 2023 13:31
Penganiayaan bacaleg Lombok Barat: polisi periksa 17 saksi
Selasa, 1 Agustus 2023 13:29
Polda NTB menerbitkan 398 tilang elektronik periode Operasi Patuh 2023
Senin, 31 Juli 2023 15:42
Polisi memetakan kronologis penganiayaan bacaleg asal Sekotong Lobar
Senin, 24 Juli 2023 18:00
Polda NTB imbau masyarakat tetap tenang dan jaga kondusivitas
Rabu, 19 Juli 2023 16:07