Mataram (ANTARA) - Seluruh pemerintah daerah di Nusa Tenggara Barat telah menutup sementara pasar hewan yang biasa beroperasi satu kali dalam sepekan guna mencegah penyebaran virus corona yang sudah mewabah di ratusan negara, termasuk Indonesia.
"Semua pasar hewan di pulau Lombok dan pulau Sumbawa sudah ditutup sementara. Itu kebijakan masing-masing kepala daerah di kabupaten/kota," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Hj Budi Septiani, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan, penutupan pasar hewan tidak dilakukan secara bersamaan karena merupakan kebijakan dari masing-masing kepala daerah di tingkat kabupaten/kota. Penutupan pertama kali dilakukan oleh Kabupaten Lombok Timur sejak akhir Maret 2020. Kemudian disusul Kabupaten Lombok Tengah, dan kabupaten/kota lainnya.
Penutupan sementara aktivitas perdagangan ternak di pasar hewan tersebut tentu memberikan dampak ekonomi, khususnya bagi para peternak yang ingin menjual hewan peliharaannya secara langsung kepada pembeli.
Namun hal itu penting dilakukan sesuai dengan arahan pemerintah pusat yang tidak membolehkan masyarakat berkumpul dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona.
"Kapan pasar hewan dibuka itu kebijakan masing-masing kepala daerah. Tetap ada evaluasi juga, apakah penutupan tetap dilanjutkan atau dibuka lagi," ujarnya.
Meskipun pasar hewan ditutup, menurut Budi, transaksi jual beli ternak tetap bisa dilakukan, baik secara daring atau berkomunikasi melalui telepon genggam.
Seluruh pengelola pasar hewan sudah diminta untuk memasang papan informasi nomor telepon genggam para pengusaha ternak untuk memudahkan masyarakat mencari barang yang dibutuhkan.
"Di pasar hewan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, ada 10 nomor telepon pengusaha ternak yang dipasang," ucapnya pula.
Budi juga memastikan bahwa penutupan pasar hewan tidak akan berdampak terhadap pasokan daging sapi dan lainnya ke pasar rakyat. Sebab, sebagian besar sapi potong didatangkan dari Pulau Sumbawa oleh para jagal.
"Tidak berdampak terhadap ketersediaan maupun harga daging di pasaran. Justru, permintaan relatif berkurang karena pembeli juga sepi di pasar," katanya.
Berita Terkait
Pemkab Lombok Tengah Wakili NTB di ajang Paritrana Award 2024
Sabtu, 20 April 2024 5:08
TGB belum tentukan sikap dukungan di Pilkada NTB 2024
Sabtu, 20 April 2024 5:06
Qomar: TGB belum tentukan sikap dukungan di Pilkada NTB 2024
Jumat, 19 April 2024 20:07
Program pompanisasi di Lombok Tengah dukung ketahanan pangan
Jumat, 19 April 2024 18:03
Pemkot Bima matangkan persiapan Pawai Rimpu Mantika masuk KEN
Jumat, 19 April 2024 18:00
Mantan Gubernur NTB bertemu Bupati Lombok Tengah, apakah terkait Pilkada 2024?
Jumat, 19 April 2024 14:50
Catatan Pj Gubernur NTB dan Dirgahayu ke-66 Kabupaten Lombok Barat
Jumat, 19 April 2024 12:46
Total pemudik di Bandara Lombok capai 115 ribu selama libur Lebaran 2024
Jumat, 19 April 2024 12:19