BI NTB optimistis pertanian tetap bergairah di tengah COVID-19

id BI NTB,sektor pertanian,COVID-19

BI NTB optimistis pertanian tetap bergairah di tengah COVID-19

Ilustrasi: Seorang petani sedang mengemas jagung pipilan ke dalam karung di Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, NTB. (ANTARA/HO/Distanbun NTB)

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat optimistis bahwa sektor pertanian tetap bergairah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada 2020 yang diproyesikan mengalami pelambatan akibat wabah COVID-19.

"Pertumbuhan ekonomi NTB pada 2020 perkirakan akan mengalami perlambatan yang signifikan sejalan dengan pelambatan pertumbuhan ekonomi nasional sebagai dampak COVID-19," kata Kepala Kantor Perwakilan BI NTB, Achris Sarwani, di Mataram, Senin.

Menunrut dia, tekanan perlambatan pertumbuhan ekonomi NTB diperkirakan terjadi utamanya di sektor perdagangan, transportasi dan akomodasi yang terdampak akibat penurunan kinerja pariwisata.

Sementara sektor pertanian yang merupakan sektor dengan pangsa produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar di NTB, diperkirakan masih dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi seiring ekspektasi di sektor pertanian akan meningkat kinerjanya.

"Membaiknya kinerja pertanian terutama didukung kondisi cuaca yang relatif lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, di mana terjadi kekeringan akibat el-nino," ujar Achris.

Di sektor konstruksi, kata dia, diharapkan masih dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi seiring dengan akan tetap berlangsungnya pembangunan proyek besar seperti sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Selain itu, pembangunan jalan "bypass" Bandara Internasional-KEK Mandalika, peningkatan kapasitas Bandara Internasional Lombok, dan kelanjutan pelabuhan Gili Mas di Kabupaten Lombok Barat.

Achris juga berharap kinerja sektor pertambangan masih dapat tumbuh stabil pada 2020 dengan adanya pergerakan harga komoditas terutama emas yang naik akibat dampak COVID-19.

Jika sektor pertanian, konstruksi dan pertambangan masih tetap tumbuh positif, diharapkan pertumbuhan ekonomi NTB pada 2020 bisa di kisaran 3,3 hingga 3,7 persen dengan asumsi wabah Corona bisa diatasi dalam waktu tiga bulan.

Angka proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut menurun dari yang sudah ditargetkan sebelum wabah COVID-19 sebesar 5,4 hingga 5,8 persen.

"Tapi apabila kondisi wabah virus Corona lebih panjang lagi, misalnya enam bulan atau hingga akhir tahun, tentunya pertumbuhan ekonomi NTB akan lebih rendah lagi," kata Achris.