Jayapura (ANTARA) - Psikolog dari Polda Papua Iptu Rini Dian Pratiwi, M.Psi menyebutkan warga tidak perlu terlalu panik dengan adanya virus corona atau COVID-19 tetapi ambil sisi positifnya, salah satunya bisa berkumpul dengan keluarga.
"Ada sisi positif yang bisa diambil dari bencana COVID-19 yaitu kita bisa berkumpul dengan keluarga dan meluangkan waktu lebih banyak," kata Iptu Rini Dian Pratiwi yang merupakan Paur Subbag Psipers Bag Psikologi Biro SDM Polda Papua di Jayapura, Sabtu.
Wabah corona, kata dia, merupakan bencana yang tidak pernah diduga sebelumnya yang memberikan dampak yang luar biasa di seluruh dunia, bahkan di Indonesia, tak terkecuali di Papua dan Kota Jayapura, sehingga hal itu perlu disikapi dengan bijak untuk pencegahannya.
"Pandemi virus vorona sangat membahayakan dan itu membuat seluruh masyarakat merasa cemas, apalagi ketika melihat pemberitaan di media yang hampir setiap saat bisa ditemukan sehingga ini juga sangat memengaruhi mental psikologis sesorang ketika melihat perkembangan dampak COVID-19," katanya.
Untuk itu langkah awal yang patut dilakukan adalah dari diri sendiri karena ketika melindungi diri sendiri berarti kita melindungi orang lain.
"Dan yang penting adalah melaksanakan social dan physical distancing, terapkan pola hidup sehat, cuci tangan sesudah beraktivitas dan gunakan masker ketika terdesak keluar rumah," katanya.
Terkait masalah ini, kata dia, Polda Papua membuka layanan konseling psikologi kepada masyarakat terdampak COVID-19.
"Call Center yang bisa dihubungi untuk Polda di nomor 08114899099 dan untuk Himsi di nomor 08112271609. Kami dari Tim Psikologi juga melakukan patroli dialogis, kami datang secara door to door kepada masyarakat untuk memberikan imbauan dan edukasi dengan menggunakan carling atau mobil konseling," kata Iptu Rini Dian Pratiwi.
Sementara itu, pengurus Himpunan Psikologi Wilayah Papua, Merlin Titahena, M.Psi menyampaikan yang perlu disiaasati adalah bagaimana keluarga bisa memaksimalkan waktu bersama anak-anak, sehingga anak-anak bisa melakukan banyak hal di dalam rumah.
"Orang tua bisa berperan menjadi guru di rumah, agar anak-anak tidak melanggar dan melakukan hal yang dapat merugikan diri sendiri. Ketika kita punya banyak waktu dan digunakan untuk hal positif itu sangat bagus, melalui media kita bisa mengimprove kemampuan diri," katanya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56