Panen besar, Bulog optimalisasi menyerap gabah di Sulsel dan NTB

id bulog,gabah petani,panen raya

Panen besar, Bulog optimalisasi menyerap gabah di Sulsel dan NTB

Ilustrasi: Petani menjemur gabah di Desa Dasok, Pamekasan, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/ (ANTARA FOTO/SAIFUL BAHRI)

Jakarta (ANTARA) - Dengan kondisi petani yang masih panen raya, Perum Bulog melakukan optimalisasi serap gabah terutama di provinsi yang masih mengalami panen besar yakni Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan pada musim panen saat ini BUMN Pangan tersebut dapat menyerap sebanyak 12.000-15.000 ton setara beras per hari untuk menambah cadangan beras pemerintah.

"Yang paling besar itu di Sulawesi Selatan, termasuk di Sidrap, Parepare, Palopo, sudah diserap sebanyak-banyaknya. Di sana bisa menyerap hampir 5.000 ton sendiri setara beras," kata Tri dalam konferensi virtual di Jakarta, Senin.

Selain Sulawesi Selatan, Tri merinci provinsi lainnya yang sedang panen besar yakni NTB  seperti di Bima, Sumbawa dan Dompu.

Untuk di wilayah Pulau Jawa, kata dia, sebagian sudah memasuki musim tanam kedua dan sebagian lagi masih panen seperti di Banyumas, Cilacap, dan Sukabumi.

Ada pun Perum Bulog menargetkan penyerapan gabah selama musim panen pertama yakni Maret hingga Juni mencapai 600.000 ton.

"Target kami bisa menyerap 600.000 ton hingga akhir Juni. Harapan kami saat puncaknya nanti Juni, bisa menyerap sampai 20.000 ton per hari, karena nanti akan turun lagi bulan Juli," kata Tri.

Selain melakukan penyerapan gabah, Perum Bulog juga terus melakukan operasi pasar atau kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium dengan volume 5.000-6.000 ton per hari demi mengantisipasi gejolak harga di tingkat konsumen.

Saat ini jumlah stok beras yang dikelola Perum Bulog di seluruh wilayah Indonesia mencapai 1,42 juta ton dengan rincian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,32 juta ton dan beras komersial 101.364 ton.

Meski kegiatan operasi pasar beras medium dan bantuan sosial beras untuk masyarakat terdampak COVID-19 masih berjalan, Bulog memperkirakan cadangan beras pada Juni masih mencapai 1,8 juta ton.