Wakil Wali Kota Mataram minta orang tua lindungi anak dari COVID-19

id covid,mohan,mataram

Wakil Wali Kota Mataram minta orang tua lindungi anak dari COVID-19

Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana. (Foto: ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana meminta para orang tua melindungi anak-anaknya dengan memberikan perhatian khusus agar anak tidak terpapar Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

"Kedisipilinan terhadap protokol COVID-19 harus tetap diterapkan, terutama terhadap anak-anak," katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.

Karenanya, orang tua diharapkan dapat memperhatikan kesehatan melalui penerapan pola hidup bersih dan keamanan anak-anaknya, sebab pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan sosialisasi dan edukasi secara intensif terhadap protokol COVID-19.

Pernyataan itu disampaikan wakil wali kota menyikapi semakin banyaknya pasien positif COVID-19 dari kalangan anak-anak.

Data terakhir dari Tim Gugus Tugas Penangana COVID-19 Kota Mataram pada 27 Mei 2020, pukul 12.00 Wita, mencatat dari 192 orang yang terpapar positif COVID-19, terdapat 13 orang anak usia 0-5 tahun, kemudian delapan anak usia 6-12 tahun, dan 12 anak usia 13-18 tahun.

Sementara dari 192 kasus positif COVID-19, 92 di antaranya masih dalam perawatan, 97 dinyatakan sembuh dan tiga orang meninggal, sedangkan orang tanpa gejala sebanyak 443, pasien dalam pengawasan (PDP) 224 dan orang dalam pemantauan 19.

Menurutnya, dengan melihat data kasus COVID-19 di Kota Mataram yang kembali meningkat itu, menjadi indikasi masih perlu perhatian dan penanganan bersama terhadap kasus COVID-19.

"Harusnya kita tidak melonggarkan diri terhadap protokol yang sudah, kendati jumlah kasus di Mataram pernah sempat landai," katanya.

Di sisi lain, Mohan juga tidak menampik suasana kebatinan menjadi hal yang sangat berpengaruh dalam menyikapi kondisi pendemi COVID-19. Dimana masyarakat saat ini sudah mulai bosan dan jenuh, serta adanya faktor kebutuhan ekonomi yang menjadi pendorong masyarakat "melanggar" protokol COVID-19.

"Kendati demikian, pemerintah tetap melakukan sosialisasi karena gejala pandemi COVID-19 ini belum selesai, sehingga diperlukan lagi tingkat kedisiplinan yang lebih kuat, terutama terhadap anak-anak agar mereka tidak menjadi korban," katanya.

Harapannya, tambah wakil wali kota, era normal baru bisa tercapai dan harmoninasi kehidupan masyarakat bisa kembali pulih.