Mataram (ANTARA) - Untuk pertama kalinya dalam sejarah perayaan Lebaran Topat tahun ini di sejumlah titik objek wisata pantai dan makam keramat di Mataram sepi dan arus lalu lintas juga lengang.
"Kondisi ini menjadi indikasi bahwa masyarakat sudah tahu informasi bahwa pemerintah kota meniadakan kegiatan Lebaran Topat di tengah pandemi COVID-19," kata Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Bayu Pancapati kepada wartawan di Mataram, Minggu.
Pernyataan itu disampaikannya seusai mendampaingi Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh melakukan pemantauan langsung terhadap sejumlah titik objek wisata pantai dan makam keramat yang biasanya menjadi pusat keramaian aktivitas puluhan ribu masyarakat merayakan Lebaran Topat yang datang dari berbagai penjuru.
"Tadi ada beberapa rombongan dari Narmada dan Lingsar Kabupaten Lombok Barat hendak masuk berlebaran topat di wilayah Kota Mataram, namun langsung kita minta balik. Mereka seperti belum tahu informasi kalau pemerintah kota menutup semua objek wisata dan makam keramat," katanya.
Penutupan objek wisata dan makam keramat di Kota Mataram itu, dimaksudkan agar masyarakat tidak berkunjung dan berlebaran tolat di sana, karena hal itu bisa menjadi wadah penyebaran COVID-19.
Untuk itu, pemerintah kota telah mengimbau masyarakat agar merayakan Lebaran Topat di rumah saja, bersama keluarga inti. Dengan berlebaran topat di rumah bersama keluarga kekusyukkan dan kekhidmatan perayaan Lebaran Topat tahun ini tetap bisa terjaga dan semoga wabah ini segera berakhir.
"Hari ini kami bersama aparat terkait, melakukan pengawasan penutupan kawasan objek wisata pantai dan wisata religi secara ketat bersama aparat setempat termasuk lurah dan camatnya," katanya.
Lebaran Topat, merupakan salah satu tradisi masyarakat setiap tahun yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, dengan berbagai kegiatan yang diawali dengan ritual ziarah makam keramat, zikir, nyurisan (mencukur rambut bayi), selanjutnya rekreasi pada sejumlah objek wisata, terutama wisata pantai.
Kegiatan itu tidak hanya dihadiri warga Kota Mataram melainkan juga dari kabupaten/kota lainnya se-Pulau Lombok bahkan Pulau Sumbawa, karena Lebaran Topat menjadi salah satu kalender tetap pariwisata.
Namun demikian, lanjut Bayu, tahun ini Pemerintah Kota Mataram meniadakan perayaan puncak Lebaran Topat yang biasa dipusatkan pada dua makam yang dikeramatkan warga yakni Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela, dan Makam Bintro di Kecamatan Ampenan.
"Pemerintah kota juga telah menutup objek wisata pantai, mulai dari Pantai Ampenan, Pantai Tanjung Karang, Pantai Loang Baloq, Pantai Mapak dan Pantai Gading, serta dua makam yang dikeramatkan yakni Makam Bintaro dan Loang Baloq," katanya.
Di sisi lain, lalu lintas di sejumlah jalan di menuju objek wisata juga terpantau landai, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana arus kendaraan saat Lebaran Topat padat merayap sampai memicu kemacetan hingga berkilometer.
Berita Terkait
Pembangunan IPAL komunal induk senilai Rp1 triliun di Mataram disosialisasikan
Kamis, 28 Maret 2024 17:05
Jelang Lebaran, Mataram siapkan kegiatan bazar gerakan pangan murah
Kamis, 28 Maret 2024 16:08
Bantuan beras CPP di Mataram berlanjut hingga Juni 2024
Kamis, 28 Maret 2024 14:34
Orang tua di Mataram diminta bantu hentikan permainan pukul sarung
Rabu, 27 Maret 2024 16:57
DLH Mataram ajak kafilah peserta pawai takbiran bantu tangani sampah
Rabu, 27 Maret 2024 16:54
Wali Kota imbau warga Mataram lapor jika rumah ditinggal mudik
Rabu, 27 Maret 2024 14:36
Volume sampah di Mataram meningkat selama Ramadhan
Rabu, 27 Maret 2024 14:34
Wali Kota Mohan izinkan kendaraan dinas di Mataram digunakan mudik
Rabu, 27 Maret 2024 14:29