Wali Kota Mataram mengawasi langsung tingkat disiplin COVID-19 di mal

id coroba,mol,mataram

Wali Kota Mataram mengawasi langsung tingkat disiplin COVID-19 di mal

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh (masker putih), melihat penyemprotan disinfektan dan pengaturan jarak di salah satu gerai di Lombok Epicentrum Mall. (Foto: ANTARA News/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh turun mengawasi langsung tingkat kedisiplinan pengusaha terhadap pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang berada di Lombok Epicentrum Mall, sebagai bagian pengawasan setelah izin operasional di tengah pandemi COVID-19 diberlakukan.

"Saya ingin pastikan, apakah semua pengusaha yang ada di Epicentrum ini telah melaksanakan apa yang menjadi ketentuan operasional di tengah pandemi COVID-19 atau tidak," katanya di sela berkeliling ke sejumlah gerai di Lombok Epicentrum Mall (LEM) di Mataram, Selasa.

Dari hasil pantauannya itu, wali kota mengakui pihak LEM telah melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan edaran yang diberikan. Dimana setiap gerai menyiapan alat cuci tangan, semua pegawai menggunakan masker, thermo gun, penyemprotan cairan disinfektan, serta pengaturan jarak untuk tempat duduk dan antrean.

"Kita memang memberikan izin operasional bagi pengusaha secara bertahap, dengan menerapkan secara ketat protap kesehatan. Kalau ada pengusaha yang tidak mengindahkan protokol COVID-19, bisa jadi kita tutup kembali usaha bersangkutan," katanya.

Pembukaan secara bertahap tersebut, lanjut wali kota, karena pemerintah kota berpikir tenaga kerja agar mereka tetap bisa bekerja. Untuk di LEM ini terdapat sekitar 4.000 orang tenaga kerja.

"Karena itulah, kita mulai buka bertahap agar roda ekonomi tetap berjalan dan semakin perketat lagi melaksanakan protokol COVID-19," katanya.

Sementara General Manager LEM, Salim A mengatakan, gerai yang buka hari ini adalah mereka yang sudah siap bekerja sama dengan menerapkan protokol COVID-19.

Karenanya semua gerai yang beroperasional sudah menerapkan pengaturan jaga jarak tempat duduk dan antrean serta "hand sanitizer", selain itu dibagian luar disiapkan tempat cuci tangan dan setiap pintu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

"Standar suhu tubuh yang boleh masuk mal 37,5 derajat, kalau lebih tahan dulu sampai 10 menit kita cek lagi. Itu kita lakukan karena kondisi panas di luar apalagi yang pakai sepeda motor. Jadi kita sangat ketat," katanya.