Gubernur New York minta demonstran menjalani tes COVID-19

id Gubernur NewYorkAndrew Cuomo,demonstran lakukan tes COVID-19,kematianGeorge Floyd

Gubernur New York minta demonstran menjalani tes COVID-19

Para pengunjuk rasa mengacungkan poster saat mereka melakukan protes atas kematian George Floyd, saat ditahan oleh polisi Minneapolis, di New York City, Amerika Serikat, Selasa (2/6/2020). (ANTARA/REUTERS/JEENAH MOON/TM)

New York (ANTARA) - Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan demonstrasi beberapa hari di negara bagian tersebut pascakematian George Floyd dapat mempercepat penyebaran virus corona, dan mendesak para pengunjuk rasa untuk menjalani tes COVID-19.

"Saya bukan orang yang suka panik, saya hanya melihat jumlahnya," kata Cuomo. Ia mencatat bahwa 30.000 diperkirakan hadir dalam aksi tersebut.

"Banyak yang menggunakan masker. Tetapi tidak ada jaga jarak sosial. Polisi ada di depan wajah mereka ... jika Anda ikut aksi tersebut, tolong ikuti tes," pinta sang gubernur. 

Pejabat di Chicago pekan ini menyampaikan kekhawatiran serupa dan meminta para demonstran untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

Cuomo saat menggelar konferensi pers harian COVID-19 menyampaikan simpati kepada demonstran. Ia menyebut kematian Floyd pada 25 Mei, selama penahanan polisi di Minneapolis, sebagai pembunuhan dan menambahkan, "Saya juga marah."

"Ini adalah metafora untuk rasisme sistemik dan ketidakadilan yang telah kita saksikan," tambahnya.

Menyusul protes, yang tidak hanya terjadi di Kota New York, tetapi juga di kota Bufallo, Albany, Rochester dan Syracuse, Cuomo mengatakan negara bagian tersebut akan melangsungkan "momen simbolik" berupa kegiatan mengheningkan cipta ada pukul 18.00 GMT untuk bersama-sama merasakan kesedihan dan membangun pengertian. 

"Ini adalah ketidakadilan yang seharusnya tidak pernah terjadi lagi," katanya.

Cuomo mengatakan kekhawatirannya soal peningkatan penyebaran virus selama demonstrasi tidak akan mengurungkan rencana untuk pembukaan kembali fase regional di negara bagian tersebut. Dengan kebijakan itu, New York City akan membuka kembali kegiatan ekonomi secara terbatas mulai Senin. Kegiatan tahap dua, yang dikatakan oleh Wali Kota New York City Bill de Blasio dapat dimulai awal Juli, akan mencakup makan di ruang terbuka restoran.

Dengan lebih banyak warga yang menggunakan masker, negara bagian tersebut membuat kemajuan signifikan dalam memutus penyebaran virus, yang terlihat pada penurunan angka orang yang dinyatakan positif COVID-19 selama enam pekan terakhir menjadi dua persen dari 26 persen, katanya.

Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat inap di rumah sakit juga terus menurun, ia menambahkan.

Sumber: Reuters