Kemenparekraf akan menyalurkan 15.000 paket sembako untuk NTB

id Kemenperaf,COVID-19,Bantuan Sembako,NTB,Pariwisata NTB,Pegiat Pariwisata,kabar baik,berita baik,sembuh dari covid

Kemenparekraf akan menyalurkan 15.000 paket sembako untuk NTB

Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperaf), Edy Wardoyo bertemu Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan jajaran di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa (16/6/2020). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menyalurkan 15 ribu paket sembako sebagai bentuk dukungan serta kepedulian kepada pegiat pariwisata di Nusa Tenggara Barat yang terdampak pandemi COVID-19.

Hal ini diutarakan Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperaf), Edy Wardoyo saat bertemu Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan jajaran di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa.

Dalam pertemuan itu, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenperaf, Edy Wardoyo mengatakan rencana penyaluran bantuan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk dukungan serta kepedulian kepada pegiat pariwisata di NTB yang terdampak oleh pandemi COVID-19.

"Adapun dukungan yang diberikan berupa bantuan paket sembako," ujarnya.

Adapun bantuan yang diberikan itu, sebut Edy Wardoyo, yakni sebanyak 15.000 paket sembako.

"Setiap paket sembako berisikan, 10 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, dan 250 gram ikan asin," katanya.

Bantuan berupa paket sembako, kata dia, merupakan produk-produk asli dari UMKM di NTB. Hal itu untuk ikut membantu UMKM di NTB dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan dan kontribusi yang diberikan Kemenperaf terhadap dunia pariwisata NTB yang terdampak COVID-19.

"Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas bantuan yang diberikan kepada NTB," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal mencatat sebanyak 15.000 pekerja yang bergerak di sektor pariwisata terpaksa harus dirumahkan akibat dampak dari COVID-19.

Rinciannya 6.122 orang di bidang hotel, 1.874 di bidang Pokdarwis, 1.357 travel/guide, 676 porter, Homestay 213, 2.410 ekraf/IKM, 394 sanggar seni, 353 lapak kuliner, 617 boatman dan 984 petugas kebersihan, tiket serta asongan.

Faozal menegaskan, ada tiga tahapan untuk merancang pembenahan dan pemulihan industri kreatif dan pariwisata di NTB, yakni tahap tanggap darurat, tahap pemulihan dan tahap normalisasi.

Dispar NTB sendiri telah melakukan upaya untuk menekan dampak buruk yang terjadi pada perekonomian masyarakat di sektor pariwisata. Salah satu langkah yang diambil adalah berkoordinasi dengan Kemenparekraf serta pemerintah kabupaten/kota untuk membantu para pekerja, termasuk mendorong kebijakan fiskal bagi pelaku pariwisata berdasarkan permohonan asosiasi.

Berdasarkan permohonan itu, Kemenparekraf melakukan refocusing anggaran untuk membantu para pekerja yang terdampak. NTB mendapat bantuan dengan kuota 15 ribu paket bahan makanan pokok bantuan kemenparkraf untuk pekerja yang terdampak.

"Ini diharapkan bisa berpengaruh positif dan meringankan beban kepada para pekerja yang dirumahkan," tegas Faozal.