Facebook hingga TikTok: medsos populer di Indonesia

id facebook,tiktok,3,hutchison 3,instagram,twitter,medsos populer,media sosial populer

Facebook hingga TikTok: medsos populer di Indonesia

Logo Tiktok dan aplikasi lainnya di layar ponsel (Shutterstock)

Jakarta (ANTARA) - Operator seluler 3 mengeluarkan daftar media sosial yang paling banyak digunakan pelanggan mereka, Facebook hingga TikTok masuk ke platform yang populer versi mereka.

"Media sosial telah merevolusi cara kita berkomunikasi. Melalui media sosial, keluarga, teman, hingga kerabat yang sudah lama tidak bertemu dan terpaut jarak yang jauh kini dapat tetap saling terhubung secara personal dengan cara yang mudah dan sederhana," kata Chief Technical Officer Hutchison 3, Desmond Cheung, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu.

Berdasarkan data mereka, rata-rata pelanggan 3 menggunakan Facebook berjumlah hampir 12.500.000 setiap orang, media sosial paling populer di antara para pengguna nomor 3.

Jumlah pengguna Facebook hampir dua kali lipat dari Instagram, yang berada di posisi kedua.

TikTok, yang relatif baru masuk Indonesia, berada di posisi keempat dengan rata-rata jumlah pengguna tiap bulan sekitar 2.500.000. Jumlah tersebut hanya terpaut tipis dengan Twitter, di posisi ketiga, yang berjumlah lebih dari 2.500.000 pengguna.

Jika dilihat dari penggunaan data, Instagram merupakan media sosial yang rata-rata konsumsi data per hari tinggi karena durasi penggunaan harian tinggi dan konten yang diakses berupa foto dan video.

Sementara Twitter, yang berbasis teks, rata-rata konsumsi data harian paling irit dibandingkan dengan Facebook, Instagram dan TikTok.

Pelanggan 3 rata-rata menggunakan hingga 70 persen kuota mereka untuk mengakses media sosial.

"Peranan media sosial pun menjadi semakin penting di masa pandemi dan ketika orang mulai beradaptasi dengan new normal. Media sosial menjadi platform yang kita andalkan untuk mengetahui kabar teman-teman serta kerabat, juga untuk mendapatkan informasi mengenai kehidupan di sekitar kita," kata Cheung.

Operator seluler tersebut mencatat lalu lintas data untuk media sosial naik 60 persen dibandingkan tahun lalu.