Kasus positif COVID-19 di NTB bertambah 30 orang

id COVID-19,NTB,Pasien Baru Positif COVID-19

Kasus positif COVID-19 di NTB bertambah 30 orang

Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, HL Gita Ariadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Jumlah kasus baru positif COVID-19 di Nusa Tenggara Barat (NTT) bertambah 30 orang, sehingga saat ini sudah mencapai 1.648 orang berdasarkan data Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB, Rabu.

Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi NTB HL Gita Ariadi, Rabu, mengatakan penambahan 30 kasus ini berdasarkan hasil 561 sampel yang diperiksa di enam laboratorium, yakni Laboratorium PCR RSUD Provinsi NTB, PCR RS Unram, PCR Genetik Sumbawa Technopark, PCR RSUD Kota Mataram, TCM RSUD Provinsi NTB, dan TCM RSUD Praya.

"Dari 561 sampel yang diperiksa, 500 sampel negatif, 31 sampel positif ulangan, dan 30 sampel kasus baru positif COVID-19," ujarnya.

Ia menyatakan para pasien yang dinyatakan positif tersebut tersebar di Kota Mataram 12 orang, Kabupaten Sumbawa 8 orang, Lombok Barat 6 orang, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Kabupaten Bima masing-masing satu orang. Dua wilayah lain seperti Kota Bima dan Dompu tidak ada.

"Selain pasien positif, pada hari ini terdapat penambahan 27 orang yang sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium usap dua kali dan keduanya negatif," kata Gita Ariadi.

Untuk pasien sembuh, sebut Gita, berada di Kota Mataram 15 orang, Lombok Barat 7 orang, Lombok Timur satu orang dan dari luar provinsi 4 orang.

Menurutnya, dengan adanya tambahan 30 kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai hari ini mencapai 1.648. Rinciannya, 1.054 orang sudah sembuh, 85 meninggal dunia, serta 509 orang masih positif dan dalam keadaan baik.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, Sekda NTB ini meminta petugas kesehatan tetap
melakukan tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.

Ia berharap petugas kesehatan di kabupaten/kota melakukan identifikasi episentrum penularan COVID-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus corona.

"Penanganan dan pencegahan wabah COVID-19 harus kita lakukan bersama-sama dan bergotong royong lebih masif. Sangat penting kita bersama mengambil tindakan tegas guna memastikan disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol COVID-19, seperti menggunakan masker, jaga jarak, menghindari kerumunan, dan penerapan protokol kesehatan pada area publik, termasuk pada area ekonomi, wisata, perkantoran dan pusat perbelanjaan atau pasar," katanya.