PLN-Dinas Perindustrian NTB bersinergi menciptakan sepeda listrik unik

id PLN,Dinas Perindustrian NTB,Sepeda Listrik

PLN-Dinas Perindustrian NTB bersinergi menciptakan sepeda listrik unik

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, bersama dengan Manager PLN UP3 Bima, Maman Sulaeman, melakukan uji coba sepeda listrik Matric-B. (ANTARA/HO/PLN NTB)

Mataram (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan Dinas Perindustrian NTB menciptakan "Mbojo Electric Bicycle" (Matric-B), yakni sepeda listrik unik dengan konsep "vintage chopper electric bike".

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, di Mataram, Jumat, mengapresiasi upaya PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTB, melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bima, yang berhasil menciptakan sepeda listrik unik yang dinamakan Matric-B.

"Matric-B dapat menjadi peluang usaha di Bima. Dengan menjadikan industri kecil menengah (IKM) lokal sebagai mitra, pemasaran produksinya melalui e-catalog, industri ini pasti akan menyerap banyak tenaga kerja," katanya.

Nuryanti juga berharap agar seluruh pihak terus membangun ekosistem penggunaan kendaraan listrik dan terus berinovasi untuk memproduksi kendaraan ramah lingkungan, dalam menyambut event MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika pada 2021.

"Harapan kami, dapat dilakukan transfer ilmu pengetahuan ke IKM NTB, khususnya di Bima, baik berupa pelatihan, transfer ilmu dan transfer teknologi supaya Matric-B bisa masuk dalam industrialisasi skala kecil," ujarnya.

Dinas Perindustrian NTB, kata Nuryanti, juga akan terus memberikan dukungannya dalam upaya pengembangan kendaraan listrik. Salah satunya dengan pembuatan perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB, yang kemudian akan diturunkan hingga ke tingkat kota/kabupaten.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Bima, Maman Sulaeman, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh Dinas Perindustrian NTB.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Dinas Perindustrian NTB dalam rangka mengoptimalkan UMKM yang ada untuk membantu proses produksi Matric-B," katanya.

Ia menjelaskan sepeda listrik Matric-B memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sepeda listrik yang lain. Di antaranya, kemasan baterai yang bisa dilepas, sehingga sangat mudah untuk melakukan proses pengisian energi baterai.

Selain itu, desain splash proof, display presentase baterai pada tempat baterai, full LED, lampu depan–belakang dan juga lampu sein depan-belakang. Matric B juga dilengkapi dengan klakson, speedometer, odometer, battery level, mileage, dan menggunakan kunci kontak sebagai power on-off.

"Dengan tiga jam proses pengisian energi baterai, Matric-B dapat menempuh hingga jarak 60 kilometer. Beratnya juga hanya 35 kilogram dan top speed yang pernah dicapai hingga saat ini adalah 45 km/jam," ucap Maman.

Ia juga berharap dukungan dari seluruh pihak untuk pengembangan Matric-B ke depan, baik yang terkait pengembangan teknologi, proses produksi maupun ketersediaan sumber daya manusia.

"Dengan segala keterbatasan yang ada, kami tentu tidak bisa sendiri dalam pengembangan Matric-B. Namun, kami akan terus berupaya supaya Matric-B dapat segera diproduksi secara massal," kata Maman.