Striker Bristol menjadi sasaran kekerasan rasial

id famara diedhiou, bristol city,championship,rasisme

Striker Bristol menjadi sasaran kekerasan rasial

Pemain Bristol City Famara Diedhiou berebut bola dengan pemain Queens Park Rangers Eberechi Eze. REUTERS/ Action Images/Adam Holt.

Jakarta (ANTARA) - Striker Bristol City, Famara Diedhiou, menjadi sasaran kekerasan rasial di dalam jaringan (daring) setelah gagal mengeksekusi penalti saat timnya kalah 0-1 oleh Swansea City dalam pertandingan Championship (liga Inggris tier kedua), Sabtu.

Connor Roberts memberi Swansea keunggulan saat berakhirnya babak pertama sebelum Diedhiou (27) gagal menyamakan kedudukan saat tendangannya pada menit ke-69 dari titik penalti melambung di atas gawang.

Setelah pertandingan, pemain nasional Senegal itu memposting tangkapan layar pesan dengan tiga emoji pisang, yang ia terima dari seseorang melalui Twitter. Diedhiou berkomentar, "Mengapa??"

"Kami mendukung Famara Diedhiou dan siapa pun yang telah mengalami rasisme dalam bentuk atau wujud apapun. Tidak ada alasan atau pembenaran untuk perilaku menjijikkan ini," pernyataan Bristol dalam unggahan di Twitter.

Insiden yang menimpa  Diedhiou terjadi tidak lama setelah pemain Crystal Palace Wilfried Zaha dan pemain Sheffield United David McGoldrick menjadi sasaran tindakan serupa pada media sosial.