DLH: Relokasi TPST Sweta solusi penanganan sampah di Mataram

id sampah,DLH,Mataram

DLH: Relokasi TPST Sweta solusi penanganan sampah di Mataram

Ilustrasi: salah satu tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang berada di kawasan Sweta. (Foto: ANTARA/Nirkomala.dok)

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sedang membahas rencana relokasi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Sweta, sebagai salah satu solusi penanganan sampah yang lebih baik dan maksimal di kota itu.

"Kalau menurut saya, opsi relokasi menjadi pilihan bagus, agar akses petugas ke TPST bisa lebih mudah, serta tidak mengganggu aktivitas di sekitarnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram M Nazaruddin Fikri di Mataram, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan setelah rapat pembahasan terkait penanganan TPST Sweta bersama Bagian Hukum dan Bagian Aset Setda Kota Mataram, untuk memetakan dan mencari solusi terbaik terhadap keberadaan TPST Sweta yang saat ini diusulkan banyak pihak agar direlokasi.

Apalagi, lanjutnya, lokasi TPST Sweta berada di pusat perdagangan dan gudang Bulog yang selama ini sering menyampaikan agar operasional TPST di atas lahan sekitar 25 are pada kawasan tersebut dapat dipertimbangkan lagi.

"Selain itu, akses jalan masuknya melalui jalan nasional sangat padat yang tentunya berbahaya untuk kendaraan roda tiga. Kalau kita bisa pindah dan mendapatkan areal di pinggir jalan tentu bisa lebih memudahkan petugas ke TPST," katanya.

Namun demikian, katanya, dalam rapat tersebut belum ada keputusan final, karena yang dihasilkan sebatas rekomendasi untuk disampaikan kepada pimpinan, baik itu ke wali kota, wakil wali kota maupun ke sekda setempat.

"Rekomendasi yang akan kita sampaikan adalah pindah atau melakukan penataan dengan pemasangan atap dengan mempertimbangkan alokasi anggaran yang sangat terbatas saat ini," katanya.

Menurutnya, sebuah TPST memang harus memiliki atap karena sampah yang terkena air embun dan hujan mempercepat pembusukan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

"Karena itulah, opsi pindah dengan mencari lahan lain juga menjadi masukan dari kalangan anggota DPRD Komisi IV," katanya.

Dikatakannya, di Kota Mataram terdapat 12 titik TPST yang bersebar dienam kecamatan, namun TPST Sweta menjadi TPST terbesar dan terbanyak menampung sampah.

"TPST Sweta ini digunakan menampung sampah dari Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara yang merupakan pusat perdagangan dan jasa di kota ini," katanya.