Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Hanifah, salah seorang penjual nasi bungkus di pangkalan ojek Porda Selong Lotim, ingin meraih untung justru buntung karena nasi bungkusnya di bayar menggunakan uang palsu pecahan Rp50 ribu.
Terkuaknya kasus pembelian menggunakan uang palsu itu, ketika korban akan menabung di salah satu karyawan bank perkreditan tempat korban biasa menabung.
Saat ditemui, Minggu, Hanifah menceritakan kisah dirinya yang dibayar menggunakan uang palsu tersebut.
Pada Jumat (7/7), ucap Hanifah, ada salah seorang datang membeli nasi bungkus dengan harga Rp16 ribu per bungkusnya.
Setelah menyerahkan bungkusan nasi kepada pelaku, korban dibayar menggunakan uang pecahan Rp50 ribu dan uang itu disimpan korban bersama uang lainnya.
"Tidak pernah terpikir kalau akan di bayar gunakan uang palsu," sebutnya.
Dan hal inipun menurut Hanifah diketahui saat akan membayar tabungan menggunakan uang yang diterima dari pembeli nasi bungkus tersebut.
"Saya kaget di kasi tahu oleh petugas bank tempat saya menabung, kalau uang yang digunakan menabung itu uang palsu," ucapnya.
Berita Terkait
Masyarakat NTB diminta waspada peredaran uang palsu jelang Lebaran
Kamis, 4 April 2024 18:49
Polisi bongkar sindikat peredaran uang palsu lintas provinsi
Senin, 5 Desember 2022 21:15
Hati-hati peredaran uang palsu di Lombok Timur, satu pengedar ditangkap
Kamis, 13 Oktober 2022 13:56
Polresta Mataram mengungkap kasus peredaran uang palsu dari Jember
Selasa, 27 September 2022 17:36
Kejari Mataram memusnahkan Rp12,7 juta uang palsu dan 7 ons sabu-sabu
Kamis, 18 Agustus 2022 22:48
Polisi menangkap terduga pengedar uang Palsu
Kamis, 14 April 2022 14:47
Polres ungkap asal paket uang palsu hasil tangkap di Lombok Utara
Kamis, 3 Februari 2022 17:17
Polres Lombok Utara ungkap kasus peredaran uang palsu asal Jawa
Senin, 31 Januari 2022 21:02