Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena awan Arcus yang menyelimuti sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh pada Senin pagi tidak perlu disikapi secara berlebihan atau pun secara panik.
“Ini merupakan awan rendah yang termasuk single level, awan ini pertama kali terbentuk 1-2 jam, biasanya awan ini akan menyebabkan angin kencang,” kata prakirawan BMKG stasiun Meulaboh-Nagan Raya, Rezky Prasetya Hartiwi Senin siang.
Ia menjelaskan, fenomena alam tersebut harus disikapi oleh masyarakat secara waspada.
Menurutnya, apabila awan tersebut muncul di langit, maka yang perlu dilakukan oleh masyarakat yaitu menjauhi pohon yang tinggi, tenda atau benda yang gampang rubuh saat terjadinya angin kencang.
Bahkan masyarakat diimbau tidak berada di luar rumah apabila fenomena awan Arcus muncul.
“Biasanya awan ini akan hilang setelah terjadinya hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap waspada,” kata Rezky menjelaskan.
Berita Terkait
Gunung Ruang naik status dari siaga menjadi Awas
Kamis, 18 April 2024 8:12
Gunung Ruang Sulut alami 944 kali aktivitas kegempaan dalam sehari
Kamis, 18 April 2024 8:02
Sebagian Kabupaten Magelang hujan abu guguran Gunung Merapi
Rabu, 3 April 2024 9:18
Info BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas wilayah di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 8:09
Info BMKG sebut Jakarta berpotensi diselimuti awan pagi dan siang hari
Senin, 26 Februari 2024 6:33
Hari Rabu wilayah Jakarta berpotensi diselimuti awan
Rabu, 21 Februari 2024 5:37
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan lebat pada Sabtu
Sabtu, 6 Januari 2024 9:44
Gunung Merapi kembali semburkan awan panas
Kamis, 4 Januari 2024 19:59