Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengatakan, masih menemukan kekurangan berat terhadap isi paket jaring pengaman sosial (JPS) tahap tiga, terutama untuk isi olahan UMKM jenis kerupuk.
"Dari hasil pemeriksaan kami keempat rekanan yang mengemas JPS, pada Senin (10/8-2020), kita masih temukan ada kekurangan tapi temuannya sangat kecil yakni dari 30 paket yang kita periksa ada 1 yang kurang," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Mataram H Mahmuddin Tura di Mataram, Selasa.
Sementara hasil pemeriksaan bersama tim asistensi pada pendistribusian tahap pertama dan kedua, menurut dia, menemukan kekurangan isi paket pada jenis beras dan gula sekitar 2-3 persen, sementara batas toleransi yakni 1,5 persen.
"Tapi masyarakat kan tidak mau kurang sedikitpun. Karena itu, untuk temuan isi kerupuk yang kurang, sudah langsung ditambah oleh pihak ketiga. Sementara, untuk berat beras dan gula sudah sesuai," katanya.
Tim asistensi ini, katanya, berasal dari beberapa unsur antara lain, Kejaksaan, Kepolisian, Inspektorat, BPKP, Dinas Perdagangan dan pihak terkait lainnya, tujuannya agar paket JPS yang diterima masyarakat sesuai dengan ketentuan yang ada.
Mahmuddin mengatakan, pada prinsipnya, apabila penerima JPS menemukan volume dari isi paket JPS tidak sesuai ketentuan, dapat langsung di klaim di kantor lurah untuk ditindaklanjuti.
"Selama ini, klaim masyarakat baik terhadap volume maupun kualitas dapat diselesaikan langsung oleh rekanan. Begitu yang protes, rekanan langsung mengganti," katanya.
Penyaluran JPS tahap tiga untuk jatah bulan Juni 2020 dengan jumlah penerima sebanyak 32.548 kepala keluarga, dijadwalkan mulai terdistribusi ke kantor lurah pada Rabu (12/8-2020).
Sedangkan, untuk isi paket JPS tahap ketiga sama persis dengan isi paket pendistribusian tahap kedua, karena hampir semua pihak telah menyetujui dengan lebih banyak melibatkan hasil olahan UMKM Kota Mataram.
Paket JPS dengan nilai masing-masing paket Rp250 ribu, antara lain berisi beras 10 kilogram, 1 liter minyak goreng, sarden, makanan olahan UMKM seperti abon ikan, kerupuk, dan kue kering, 1 kilogram gula, sabun cair dan sabun batangan.
Berita Terkait
Kemenkes sebut ada 841 orang sembuh COVID-19
Rabu, 26 April 2023 7:57
Varian baru virus corona Arcturus muncul Rusia
Rabu, 19 April 2023 12:48
Vaksin booster tetap menjadi syarat penerbangan di Bandara Lombok
Selasa, 3 Januari 2023 16:52
Menko PMK ingatkan pentingnya prokes saat pergantian tahun
Selasa, 27 Desember 2022 20:13
68,24 juta penduduk Indonesia sudah vaksin dosis ketiga
Sabtu, 24 Desember 2022 19:44
Tren kasus COVID-19 membaik dalam tiga pekan terakhir
Rabu, 21 Desember 2022 20:40
Stok vaksin COVID-19 di Babel 5.381 dosis
Minggu, 18 Desember 2022 13:55
Jubir Reisa imbau lansia periksa E-ticket booster kedua
Senin, 12 Desember 2022 20:24