Mataram (ANTARA) - Seorang wanita ditemukan tak bernyawa dalam posisi leher terikat kain dan tergantung di badan truk milik suaminya di Kampung Karang Rejo, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Kapolres Bener Meriah AKBP Siswoyo Adi Wijaya melalui Kapolsek Bukit Iptu Zufrizal SH mengatakan korban adalah Arini (30). Polisi menduga kematian wanita tersebut karena bunuh diri.
"Dugaan sementara bunuh diri, namun kita masih menyelidikinya lebih lanjut. Korban disebutkan adalah istri kedua dari seorang pengusaha kayu di daerah itu, yakni berinial M (40)," kata Iptu Zufrizal.
Saat pertama kali ditemukan korban terlihat dalam posisi berlutut di atas tanah dengan leher terikat kain panjang. Kain tersebut tergantung di badan truk milik suaminya yang terparkir di depan rumah.
"Suaminya juga sudah kami jemput dan diamankan di Polsek untuk kita mintai keterangan. Sedangkan jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUD Munyang Kute," kata Iptu Zufrizal.
Kapolsek ini menuturkan korban kemungkinan telah meninggal dunia sehari sebelumnya. Hal itu berdasarkan penuturan warga setempat yang mengaku telah melihat korban sehari sebelumnya, Selasa (11/8).
"Warga melihat posisi korban sama seperti saat ditemukan. Namun, saat itu warga tidak menaruh curiga dan mengira korban sedang membantu suaminya memperbaiki truk," kata Iptu Zufrizal.
Berita Terkait
Kompolnas mendorong makin banyak Polwan terlibat sebagai agen perdamaian
Senin, 22 April 2024 4:53
Pengemudi ambulans wanita beberkan pengalaman berkesan saat bertugas
Minggu, 21 April 2024 19:35
Polisi tangkap pria terkait kasus wanita tewas tertembak di Kalbar
Selasa, 16 April 2024 8:50
Seorang wanita bunuh diri lompat dari apartemennya di Jakarta
Selasa, 26 Maret 2024 16:40
Peneliti ungkap wanita dengan komplikasi kehamilan berisiko terkena penyakit jantung
Sabtu, 23 Maret 2024 7:34
Seorang wanita muda di Lombok Tengah ditemukan tewas di kamar kos
Kamis, 21 Maret 2024 19:55
Begini cara meningkatkan kualitas tidur pada wanita
Jumat, 15 Maret 2024 15:37
Transportation Ministry provides aid for Demak flood victims
Selasa, 5 Maret 2024 21:51