Wagub NTB ajak warga merawat destinasi Rinjani

id Gunung Rinjani,NTB,COVID-19,Lombok

Wagub NTB ajak warga merawat destinasi Rinjani

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalilah saat meninjau pintu masuk Gunung Rinjani di Senaru, Kabupaten Lombok Utara (KLU). ANTARA/Humas Pemprov NTB

Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalilah meminta agar pemeritah daerah dan masyarakat terus merawat destinasi wisata di daerahnya, termasuk di kawasan Gunung Rinjani.

"Semua fasilitas yang ada di pintu pendakian Rinjani harus mampu dijaga dan dirawat sehingga semua pengunjung dapat merasa nyaman," kata Sitti Rohmi Djalilah dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Minggu.

Wagub mengatakan, Rinjani harus menjadi tempat yang aman untuk didaki. Oleh karena itu ia meminta agar segala Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian harus dipenuhi dengan maksimal.

"Itu menjadi tanggungjawab kita bersama, tidak ada yang sulit kalau kita gotong royong. Semua kita bersama-sama berpikir dalam satu visi yang sama agar Rinjani menjadi tempat yang terindah, terasri, teraman, terbaik maka InsyaAllah bisa kita wujudkan bersama," jelasnya.

Rohmi juga mengatakan dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, bukan hanya NTB saja, tetapi juga seluruh dunia dihadapkan dengan masalah yang sama. Untuk itu, masyarakat diminta untuk hidup aman dan produktif dengan selalu menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dimana saja agar terhindar dari virus tersebut.

"Kalau semua kita disiplin dengan protokol COVID-19, otomatis kasus turun dan angka kematian bisa diminimalisir. Kita sedang berupaya agar menjadi daerah hijau. Kita bisa lakukan apa saja, namun tetap dengan protokol COVID-19," tegas Rohmi.

Pada kesempatan ini, ia mengingatkan butuh kerja sama semua pihak untuk kembali produktif dan memulihkan ekonomi. Upaya tersebut bukan hanya peran dari pemerintah semata, tetapi peran masyarakat untuk saling mengingatkan dan disiplin satu sama lain.

"Jika kita disiplin, saling mengingatkan, semua bertanggung jawab, ekonomi akan kembali pulih. Karena semua akan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa terlepas satu sama lain," ucapnya.

Rohmi mengatakan pandemi menjadi momentum untuk membenahi destinasi, agar semakin siap menjadi destinasi yang terbaik. Oleh karena itu, seluruh destinasi, hotel, dan restoran diharapkan bersertifikasi CHSE (Clean, Health, Safety and Environment) sehingga mampu beraktivitas sekarang dan seterusnya.

"Tidak hanya di masa pandemi, tapi setelah pandemi pun tetap bersih, tetap sehat dan aman. Itu yang harus kita jaga seterusnya untuk destinasi kita," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Lalu Muhammad Faozal mengatakan untuk penguatan infrastruktur pariwisata dibutuhkan sertifikasi CHSE bagi seluruh tempat wisata termasuk di kawasan Senaru.

"Dari dasar tersebut, mereka bisa beroperasianal jika belum memiliki CHSE maka tidak diizinkan untuk beroperasi," jelasnya.

Faozal mengatakan bahwa pendakian menuju Rinjani merupakan pendakian yang terasuransi. Melalui aplikasi e-Rinjani pendaki dapat membeli asuransi untuk keselamatan pendaki tersebut. Ia menginginkan tata kelola Rinjani ini, menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.

"Jadi yang kita inginkan dengan taman nasional menjadikan manajemen kelola Rinjani menjadi the best di Indonesia," katanya.