Lotim masuk darurat kekeringan, empat kecamatan terdampak parah

id Air

Lotim masuk darurat kekeringan, empat kecamatan terdampak parah

BPBD Kabupaten Temanggung mendistribusikan bantuan air bersih di Desa Geblok, Kecamatan Kaloran. (ANTARA/Heru Suyitno)

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Empat kecamatan dari 15 kecamatan di Lombok Timur terdampak paling parah  kesulitan untuk memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Keempat kecamatan tersebut, yaitu Keruak, Jerowaru, Suele dan Sambelia,.

"Dari 15 kecamatan, ada empat kecamatan yang dinilai paling terdampak kekeringan, dan menjadi perhatian,"  ungkap Kepala Bidang  Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Iwan Setiawan di kantornya, Kamis. 

Terhadap kasus kekeringan ini, menurut Iwan, pemkab telah menetapkan Lotim status darurat kekeringan.

"Untuk mengatasi dampak kekeringan ini, pemda telah mengeluarkan status darurat kekeringan terhitung tanggal 14 September sampai dengan akhir  Desember 2020," jelasnya.

Dalam mengatasi dampak kekeringan inipun, menurut Iwan Pemkab anggarkan Rp1,9 miliar.

"Anggaran yang dibutuhkan untuk atasi dampak kekeringan capai Rp4 miliar, namun yang disetujui  Rp1,9 miliar," sebutnya.

 Iwan mengatakan dalam mengatasi dampak kekeringan ini, pemprov juga menyiapkan anggaran Rp2,1 miliar.

"Kita tak ingin ada masyarakat yang tidak terlayani air bersih," katanya. 

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan  masyarakat telah disiapkan armada air on call.

"Kita siapkan juga armada khusus bagi masyarakat  kurang terdampak," jelasnya.

Intinya, kata dia, Pemkab dan BPBD Lombok Timur dalam keadaan darurat kekeringan ini, akan maksimal memberikan pelayanan.

"Saya juga apresiasi yang telah di lakukan Forum Wartawan Media Online (FWMO) Lotim mendorong penyaluran air ke wilayah Jerowaru,'' ucapnya.