Paguyuban Jawa di Kota Mataram deklarasi dukung pasangan HARUM

id Pilkada Kota Mataram 2020,NTB,Jawa,Keluarja Deklarasi Dukung HARUM,Pasangan HARUM,Kota Mataram

Paguyuban Jawa di Kota Mataram deklarasi dukung pasangan HARUM

Keluarga besar Paguyuban Jawa di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota H Mohan Roliskana dan Wakil Walikota Mataram, TGH Mujiburrahman atau HARUM saat bersilaturahmi dengan calon Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana (tengah). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Keluarga besar Paguyuban Jawa di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota H Mohan Roliskana dan Wakil Walikota Mataram TGH Mujiburrahman (HARUM) untuk memenangkan kontestasi Pilkada Kota Mataram tahun 2020.

Pimpinan Paguyuban Jawa di Mataram Sumadi, Minggu, menyampaikan terima kasih atas segala dukungan dan apresiasi kepada para pendatang dari Pulau Jawa.

Keluarga besar paguyuban yang didominasi oleh pedagang telah bersepakat memberikan dukungannya kepada H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman (HARUM). Mereka sudah berkomitmen untuk memilih pasangan nomor urut satu dan akan ikut berkampanye untuk HARUM di wilayah masing-masing.

"Ini ada perwakilan paguyuban yang akan memberikan dukungan kepada pasangan HARUM," ujarnya saat silaturahmi dengan calon Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana di Mataram, Minggu.

Pria yang akrab disapa Mbah Sumadi ini melanjutkan, dari sejak Wali Kota Mataram almarhum HM Ruslan orang tua H Mohan Roliskana, pedagang mendapat perhatian, lapak-lapak dagangan tetap dibiarkan buka di sepanjang jalan. Karena itu, ia yakin, Mohan sebagai putra akan melanjutkan keberpihakan yang pernah dilakukan ayahandanya itu.

"Kami berharap, piringnya ini tetap dijaga. Jangan dipecah," kata bapak yang masuk ke Kota Mataram sejak 1970 itu.

Calon Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana memberikan apresiasi kepada warga Jawa di Kota Mataram. Menurutnya, para pendatang dari Pulau Jawa sudah membuat geliat ekonomi di kota berdenyut.

"Bisa dibayangkan kalau tidak ada bapak-bapak dari Jawa. Seperti apa kondisi Kota Mataram di malam hari," katanya.

Mohan mengungkapkan, selama menjadi Wakil Wali Kota Mataram dua periode, ia cukup memberikan perhatian kepada para PKL. Ia mendukung tetap membuka warung di sepanjang jalan di kota, termasuk tidak memberatkan para pedagang dengan retribusi.

"Hanya yang ingin banyak nanti saya bicarakan, bagaimana supaya ikut menjaga kebersihan. Setelah berdagang, tempatnya bersih seperti sedia kala," sambungnya.

Lebih lanjut kata Mohan, semangat dagang dari warga Jawa di kota patut ditiru. Banyak yang memulai dari bawah, rela berlelah-lelah hingga akhirnya usahanya berjalan lancar.

"Saya punya teman, awal berdagang dulu itu dari dipikul, kemudian berjualan dorong. Sampai akhirnya buka warung. Kawan saya itu yang punya bakso Timbul Rejeki," ucapnya.

"Proses dan etos kerja ini harus dilihat. Jangan dilihat sekarang, lihat bagaimana bapak-bapak ini memulai," tambah Mohan.

Mohan meminta kepada seluruh keluarga besar Paguyuban Jawa di Kota Mataram, tetap menguatkan persaudaraan dan kerukunan. Ia ingin agenda bersama paguyuban tetap berjalan.

"Ya, saya ingin kita tetap bisa bertemu seperti malam ini. Mungkin nanti pemerintah bisa ikut mendampingi atau memberi pembinaan para pedagang," katanya.