Mataram (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan membangun "ampiteater" sebagai tempat pertunjukan hiburan, seni, dan budaya untuk meningkatkan kunjungan turis ke Nusa Tenggara Barat, khususnya Kabupaten Lombok Utara.
"Kami sudah mengajukan usulan dan sepertinya sudah ada lampu hijau. Tapi kami masih menunggu perkembangannya," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Vidi Eka Kusuma, di Lombok Utara, Selasa.
Ia mengatakan untuk mendukung terwujudnya fasilitas pertunjukan seni dan budaya bagi wisatawan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sudah menyiapkan lahan Teluk Nare, Kecamatan Pemenang.
Lokasi pembangunan di areal terminal yang saat ini tidak terpakai dianggap cukup strategis karena mudah aksesnya, sehingga gampang bagi wisatawan untuk singgah menonton, baik turis yang datang langsung maupun singgah sementara (transit).
"Nanti kementerian yang akan membangun dengan dana APBN. Daerah hanya mengusulkan dan menyiapkan lahan," ujarnya.
Dia menjelaskan keberadaan fasilitas pertunjukan seni dan budaya tersebut penting, sebab salah satu unsur di sektor pariwisata adalah atraksi, baik atraksi alam, buatan, maupun budaya.
Atraksi budaya dalam situasi pandemi, lanjut dia, menjadi penting sebagai salah satu penentu ramainya destinasi, sebab atraksi buatan justru mati. Atraksi budaya juga bisa jadi satu peluang asal dikelola dengan baik, seperti atraksi Pasola di Nusa Tenggara Timur.
"Kalau kita sudah punya 'ampiteater', berbagai pergelaran seni bisa dilakukan secara rutin, dan itu menjadi jadwal bagi wisatawan untuk datang menyaksikan," ucapnya.
Ia optimistis dengan adanya fasilitas pertunjukan seni dan budaya akan mampu meningkatkan usaha pengembangan seni dan budaya warisan leluhur masyarakat Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, warisan seni dan budaya yang masih terpelihara di tengah masyarakat Kabupaten Lombok Utara akan bisa dikenal luas, tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, tetapi hingga internasional karena turis asing bisa menontonnya.
"Tentu kami akan fokus menampilkan seni dan budaya yang sudah ada di Kabupaten Lombok Utara, seperti tari sireh, atau bisa juga ritual adat yang bisa dipentaskan, tentunya setelah ada dukungan dari masyarakat adat," kata Vidi.
Berita Terkait
Bupati Lombok Utara mengecek dampak banjir di Kecamatan Kayangan
Rabu, 17 April 2024 19:13
Dua desa di Lombok Utara diterjang banjir
Rabu, 17 April 2024 10:47
Perubahan Perda tentang perangkat desa di Lombok Utara rampung
Selasa, 2 April 2024 19:49
Menutup program penanganan stunting, PLN NTB berhasil entaskan 88 persen gizi buruk
Minggu, 31 Maret 2024 22:44
Sekda sebut PAD Lombok Utara meningkat
Kamis, 28 Maret 2024 13:48
Pemkab Lombok Utara susun draft dokumen mitigasi dampak El Nino
Kamis, 21 Maret 2024 19:53
Cegah stunting, Pemkab Lombok Utara gelar program pencegahan kurang darah
Kamis, 21 Maret 2024 16:05
Kejari Mataram terbitkan SP3 kasus korupsi dana advokasi RSUD Lombok Utara
Kamis, 21 Maret 2024 16:00