Tenaga kesehatan RSUD Mataram dites cepat COVID-19 secara berkala

id tes ,corona,mataram,Tenaga kesehatan RSUD Mataram,Tenaga kesehatan RSUD Mataram dites cepat,RSUD Mataram dites cepat COV

Tenaga kesehatan RSUD Mataram dites cepat COVID-19 secara berkala

Pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap orang yang masuk ke Rumah Sakit Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sebagai bagian penerapan protokol COVID-19. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra mengatakan, tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat itu dites cepat COVID-19 secara berkala, guna memastikan semuanya bebas dari virus mematikan tersebut.

"Hal ini sebagai salah satu cara penerapan protokol kesehatan dikalangan nakes yang ada di RSUD Kota ini," katanya kepada wartawan di Mataram, Rabu.

Dikatakan, apabila ada nakes yang hasil tes cepat (rapid test) COVID-19, reaktif, maka mereka diminta untuk melakukan karantina mandiri agar saat dilakukan rapid test kedua, hasilnya bisa nonreaktif.

Akan tetapi, kalau tes cepat COVID-19 kedua hasilnya masih reaktif, maka dilakukan tes usap (swab) terhadap nakes bersangkutan.

"Jika hasil tes usap positif COVID-19, nakes yang dalam kondisi baik diminta untuk isolasi mandiri sesuai dengan ketentuan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19," katanya.

Menurutnya, tes cepat COVID-19 secara berkala bagi tenaga nakes tersebut dilakukan khusus untuk nakes yang berhadapan atau menangani langsung pasien COVID-19.

"Hal itu dimaksudkan untuk memastikan kalau kondisi kesehatan nakes bersangkutan dalam kondisi sehat dan bebas dari COVID-19," katanya.

Penerapan protokol kesehatan bagi tenaga nakes, sambungnya, telah dilakukan sejak pandemi COVID-19 terjadi di Kota Mataram yakni pada pertenganan bulan Maret 2020.

Sampai saat ini, semua petugas nakes di RSUD Kota Mataram diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD), baik itu baju hazmat, masker, pelindung wajah, dan sarung tangan selama melaksanakan tugasnya.

"Untuk kebutuhan APD nakes, kami memiliki persediaan sampai awal tahun 2020. Tapi total anggarannya saya lupa karena beberapa kali dilakukan refocusing," katanya.

Sedangkan terakait penerapan protokol kesehatan bagi pasien, ia mengatakan, protokol kesehatan terhadap pasien juga dilakukan secara ketat dengan melakukan pemisahan gedung pelayana pasien COVID-19 dan pasien reguler.

Tidak hanya kepada pasien, kepada pengunjung juga dilakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat dengan menyediakan alat cuci dan pembersih tangan, pengukuran suhu tubuh dan diwajibkan menggunakan masker.

"Jadi kami harap masyarakat tidak perlu khawatir atau takut datang berobat ke rumah sakit, sebab sejak awal kami telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.