ITDC dan Angkasa Pura diminta menyerahkan laporan realisasi investasi

id ITDC,Angkasa Pura,NTB,Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,DPMPTSP NTB

ITDC dan Angkasa Pura diminta menyerahkan laporan realisasi investasi

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, H Mohammad Rum. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Angkasa Pura diminta menyerahkan laporan realisasi investasi triwulan III Juli-September 2020.

"Sampai dengan saat ini PT ITDC dan Angkasa Pura belum menyerahkan laporan realisasi investasi triwulan III Juli-September 2020," Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB,  Mohammad Rum di Mataram, Rabu.

Menurut Rum, pihaknya sudah meminta kedua BUMN tersebut untuk segera menyerahkan laporan investasi untuk pendataan seluruh realisasi investasi di NTB. Namun, untuk Angkasa Pura merespon dengan mengirim staf untuk mempelajari pembuatan laporan.

"Angkasa Pura telah kami berikan surat pemberitahuan untuk melakukan pelaporan. Mereka mengirim staf dan akan mempelajari pembuatan laporan. Sementara ITDC hingga saat ini belum menanggapi permintaan laporan realisasi investasi tersebut. Dalam waktu dekat saya akan komunikasi lagi sama ITDC," ucapnya.

Menurut Rum, dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Peraturan BKPM Nomor 7 Tahun 2018 tentang Penanaman Modal dan Cara Pengendalian Pelaksana Penanaman Modal, setiap pelaku usaha baik PMA maupun PMDN diwajibkan membuat Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

"Sebenarnya ini menyangkut azas kepatuhan yang mereka langgar karena ada undang-undangnya. Wajib setiap investor membuat laporan kegiatan penanaman modal. Terlebih lagi laporan realisasi investasi tersebut juga bertujuan untuk menjaga arus investasi sekaligus merefleksikan dinamika perekonomian di tengah pandemi," jelas mantan Kepala Bakesbangpoldagri NTB itu.

Lebih lanjut, Rum menyampaikan hingga saat ini realisasi investasi di NTB pada triwulan III mencapai Rp9,2 triliun melampaui target investasi nasional yang ditetapkan oleh BKPM RI sebesar Rp6,5 triliun.

"Realisasi investasi di NTB sampai dengan triwulan ke III mencapai angka sebesar Rp9,2 triliun lebih. Realiasi investasi ini bahkan sudah melampaui target investasi yang ditetapkan oleh BKPM  yakni sebesar Rp6,5 triliun," katanya.

Ia mengatakan, meskipun saat ini seluruh dunia sedang dilanda pandemi COVID-19, namun aktivitas investasi tidak serta merta menjadi terhenti. Ini terbukti dengan realisasi investasi di NTB baik yang berasal dari dalam negeri maupun investasi asing pada triwulan ke III yakni Januari hingga September 2020 menunjukan angka positif.

"Jadi investasi tidak ada pengaruh dengan COVID-19," ujarnya.

Berdasarkan data DPMPTSP NTB, realisasi investasi di 10 kabupaten kota baik dalam negeri maupun asing terbesar berada di Kabupaten Lombok Timur dengan nilai mencapai Rp2,5 triliun.

Selanjutnya, disusul Kabupaten Sumbawa Barat sebesar Rp2 triliun lebih, kemudian Kabupaten Dompu dengan nilai sebesar Rp1,7 triliun lebih.

Sedangkan, Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp1,5 trilun lebih, Kota Mataram sebesar Rp417 miliar lebih, Kabupaten Lombok Tengah sebesar Rp365 miliar lebih, Kabupaten Sumbawa Rp289 miliar, Kabupaten Lombok Utara sebesar Rp205 miliar lebih, Kabupaten Bima sebesar Rp105 miliar, dan Kota Bima tidak terdapat investasi dalam negeri, hanya investasi asing sebesar Rp195 miliar.

Menurut Rum, realisasi investasi sebesar Rp9,2 triliun ini, akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun nanti. Apalagi, nilai investasi yang masuk di kawasan KEK Mandalika melalui ITDC dan dari Angkasa Pura I belum masuk dan terhitung dalam data perhitungan investasi untuk tahun ini.

"Harapan kami, laporan realisasi investasi dari kedua institusi ini bisa masuk pada triwulan ke IV, sehingga target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD itu akan bisa terlampaui," jelasnya.

Meski demikian, ia optimis target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD yakni sebesar Rp11,3 triliun akan bisa terpenuhi di triwulan IV.

"Saya optimis, target investasi yang ditetapkan dalam RPJMD yakni sebesar Rp11,3 triliun akan bisa terpenuhi," katanya.