PENCURIAN BRANKAS DINKES BELUM ADA TITIK TERANG

id

          Mataram, 3/3 (ANTARA) - Kasus pencurian brankas berisi uang tunai sebesar Rp75 juta dan surat-surat penting lainnya di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Jalan Amir Hamzah Nomor 103, Kota Mataram, 28 Januari lalu, masih belum mendapatkan titik terang.  
    "Upaya anggota di lapangan cukup maksimal namun belum juga ada titik terang kasus itu," kata Kaur Bin Ops Polres Mataram, Iptu I Nengah Wijana, ketika dikonfirmasi wartawan, di Mataram, Selasa.

         Wijana mengakui kasus pencurian brankas itu merupakan perkara tindak pidana umum yang termasuk sulit pengungkapannya.

         Selain belum ditemukan bukti permulaan yang mengarah kepada pelakunya, para saksi juga belum memberi keterangan yang mengarah kepada orang yang dicurigai.

         "Kami sudah periksa tiga orang saksi tetapi semua keterangannya belum mengarah kepada dugaan pelaku, warga di sekitar lokasi kejadian pun lebih memilih bungkam karena memang tidak tahu ataukah pura-pura tidak tahu," ujarnya.

         Ia mengatakan, ketiga saksi yang sudah diperiksa itu yakni seorang pegawai Dinas Kesehatan NTB yang berprofesi penjaga malam dan dua orang kepala seksi di ruang tempat brankas itu berada.

         Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun belum memberikan petunjuk yang berarti untuk mengidentifikasi tersangkanya.

         "Barangkali ada yang mengetahui kronologi kasus pencurian brankas itu, kami mengharapkan bantuannya," ujarnya.

         Seperti diketahui, saat hujan deras pada Selasa (27/1) hingga Rabu (28/1) dini hari, brankas berukuran 40 x 50 sentimeter berisi uang tunai sekitar Rp75 juta di Kantor Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB), raib digondol maling.

         Brankas berisi uang tunai puluhan juta dan surat-surat penting itu digondol maling yang berhasil memasuki kantor pemerintah daerah itu secara paksa.

         Berdasarkan bukti kerusakan di lokasi kejadian, kawanan maling itu masuk ke Kantor Dinas Kesehatan melalui jendela bagian timur kemudian membuka paksa sejumlah pintu ruangan, termasuk ruang sekretariat kepala dinas.

         Dua unit brankas masing-masing berukuran 50 x 75 sentimeter dan 45 x 55 sentimeter terlihat tergeletak di sudut ruangan Seksi KIA dengan posisi telah terbuka.

         Sementara satu unit brankas yang menurut para pegawai di kantor itu berukuran 40 x 50 sentimeter, yang biasanya terletak di sudut ruang Seksi Gizi Masyarakat, dinyatakan raib digondol maling.(*)