Mataram (ANTARA) - Sebanyak 55.755 pekerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat segera menerima bantuan subsidi upah (BSU) gelombang dua sebesar Rp1,2 juta untuk membantu perekonomian pekerja di tengah pandemi COVID-19.
"Informasinya, pencairan BSU gelombang 2 sudah dimulai dalam tiga hari terakhir ini. Jadi siap-siap cek rekening," kata Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang NTB Adventus Edison Souhuwat di Mataram, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Edison saat ditemui di sela kegiatan penandatangan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Mataram terkait pencanangan kartu kepesertaan BPJAMSOSTEK kepada 1.400 guru tidak tetap (GTT) Kota Mataram untuk mendapatkan perlindungan keselamatan kerja.
Menurut Edison, dalam pelaksanaan pencairan BSU gelombang satu, dari 55.755 pekerja NTB yang memenuhi kriteria sebagai penerima BSU, realisasinya 99,9 persen.
Artinya, masih ada pekerja yang memenuhi syarat menerima BSU tapi ketika BSU ditransfer terlaporkan gagal. "Ada sekitar 68 orang pekerja di NTB gagal menerima transferan BSU tahap pertama," katanya.
Hal itu terjadi karena rekening yang mereka miliki sudah tidak aktif, sehingga pihak BPJAMSOSTEK NTB telah menginformasikan kepada 68 pekerja tersebut untuk membuat rekening tabungan baru.
"Agar proses pencairan lebih cepat, pembuatan rekening tabungan disarankan dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti BTN, BRI, BNI dan Mandiri," katanya.
Lebih jauh Edison mengatakan, proses pencairan BSU sepenuhnya ada di penguasa pengguna anggaran dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, sementara BPJAMSOSTEK menyiapkan data sesuai kriteria yang ditetapkan.
Para pekerja yang mendapatkan BSU merupakan pekerja yang aktif menjadi peserta program (BPJAMSOSTEK) hingga 30 Juni 2020. Mereka diusulkan mendapatkan BSU karena memenuhi kriteria antara lain berpenghasilan di bawah Rp5 juta, iuran premi BPJAMSOSTEK di bawah Rp150 ribu per bulan, dan karyawan non-ASN serta BUMN.
"Jadi untuk pencairan BSU gelombang kedua jumlahnya sama dengan gelombang pertama yakni sebanyak 55.755 orang. Kalau BSU berlanjut sampai tahun 2021, kita belum tahu apakah ada tambahan sasaran atau tidak," katanya.
Berita Terkait
Tahun 2023 diharapkan tak perlu kebijakan subsidi upah pekerja
Rabu, 22 Februari 2023 18:13
Pemerintah Pusat gelontokan belanja perlindungan sosial Rp394 triliun
Selasa, 20 Desember 2022 22:08
Disnaker Matara,: BSU pekerja akan hangus jika tidak diambil
Senin, 5 Desember 2022 16:41
32.000 pekerja di Mataram sudah terima BSU
Kamis, 1 Desember 2022 14:24
Sebanyak 15.180 pekerja sudah terima BSU lewat Pos Mataram
Selasa, 15 November 2022 5:10
Sekitar 8,4 juta pekerja sudah terima bantuan subsidi upah
Selasa, 11 Oktober 2022 20:36
Pekerja di Mataram menilai pencairan BSU tepat waktu
Jumat, 30 September 2022 14:01
Disnaker Mataram sebut 14.384 pekerja dapat BSU tahap dua dan tiga
Kamis, 29 September 2022 17:33