Sehari semalam tak ke luar rumah, seorang ayah di Sikur Lotim ditemukan tewas gantung diri

id Gantung

Sehari semalam tak ke luar rumah, seorang ayah di Sikur Lotim ditemukan tewas gantung diri

Warga Dusun Tamba Bat, Desa Semarang, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Rabu (30/12) sekitar pukul 13.30 Wita, digegerkan dengan ditemukannya Amak Muksin (62), meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam kamarnya.

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Warga Dusun Tamba Bat, Desa Semarang, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, Rabu (30/12) sekitar pukul 13.30 Wita, digegerkan dengan ditemukannya Amak Muksin (62), meninggal dunia dengan cara gantung diri di dalam kamarnya.

Terungkapnya korban tewas gantung diri, saat dua orang anak korban datang ke rumah, untuk mencari orang tuanya karena sejak malam hingga pagi tak dilihat ke luar dari kamarnya.

Penyebab kematian korban dengan cara gantung diri ini,  dalam penanganan Polsek Sikur.

Kapolsek Sikur melalui Kasubag Humas Polres Lotim Iptu L Jaharuddin yang di konfirmasi membenarkan adanya warga Desa Semata ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya.

"Anggota Polsek yang mendapat laporan langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP," ucapnya.

Dikatakan Jaharuddin, penyebab gantung diri korban masih dalam penyelidikan.

Sedangkan  kronologis ditemukannya korban meninggal  dengan cara gantung diri tersebut, ungkap Jaharuddin, Rabu (30/12) sekitat pukul 13.30 Wita, korban ditemukan sudah tak bernyawa oleh dua orang anaknya, yang datang ke rumah korban.

Karena menurut saksi, orang tuanya sejak malam hari hingga pagi, tak pernah dilihat ke luar, sehingga kedua anaknya berinisiatif mendatangi rumah korban.

Sesampai di rumah orang tuanya, kedua anaknya memanggil-manggil korban berkali-kali, tapi tidak ada sahutan dari korban.

Kedua saksi mencoba masuk ke dalam rumah, pintu terkunci dari dalam dan saksi membuka paksa pintu menggunakan lingkungan 

Saat masuk kecdalam kamar korban, kedua anak korban bak di sambar petir, kaget menemukan ayahnya dalam keadaan tak bernyawa dan ditemukan gantung diri.

"Keluarga korban menolak dilakukan visum maupun atopsi, mereka ikhlas kejadian tersebut sebagai musibah," katanya.