Pemkot Mataram siapkan tim terpadu mengamankan malam Tahun Baru 2021

id covid,tahun ,baru

Pemkot Mataram siapkan tim terpadu mengamankan malam Tahun Baru 2021

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan tim terpadu untuk melakukan patroli gabungan mengamankan malam Tahun Baru 2021, sekaligus mengantisipasi terjadinya kerumunan di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, di Mataram, Kamis, mengatakan, tim terpadu tersebut berasal dari berbagai unsur antara lain TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Nanti malam pukul 22.00 Wita, ratusan personel dari tim terpadu tersebut akan mengikuti apel siaga di halaman pendopo yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh," katanya.

Setelah apel, para personel tim terpadu melakukan patroli pada sejumlah titik yang berpotensi menjadi pusat berkumpul untuk perayaan malam Tahun Baru 2021 di enam kecamatan.

Misalnya, di lapangan, ruang terbuka hijau (RTH) seperti di Jalan Udayana, Taman Sangkareang, sejumlah kawasan objek wisata, mal, hotel termasuk tempat hiburan.

"Apabila ditemukan ada indikasi kegiatan masyarakat yang berpotensi dilakukan pengumpulan massa, akan dibubarkan oleh tim terpadu. Selain itu, tim juga memastikan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19," katanya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang sebelumnya mengimbau, agar tidak mengoptimalkan libur Tahun Baru 2021 dengan berjubel di objek wisata tertentu, mal atau pusat-pusat keramaian lainnya yang berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19.

"Libur panjang Tahun Baru 2021 berpotensi terjadinya penyebaran COVID-19, karena itu kita harus tetap waspada," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan massa pada objek wisata, mal, restoran, tempat hiburan, objek wisata dan lainnya, katanya, pemerintah kota telah mengumpulkan para pemilik hotel, restoran, hiburan, serta objek wisata yang berpotensi dikunjungi berlebihan saat liburan.

"Kebijakannya, tempat-tempat tersebut tidak ditutup. Tapi kapasitasnya dibatasi," katanya.

Pembatasan kapasitas ini, lanjutnya, akan diawasi secara ketat oleh Satgas COVID-19 terpadu, baik itu dari Dinas Pariwisata, bekerja sama dengan TNI/Polri, Satpol PP, BPBD, dengan mengawasi di depan pintu masuk objek wisata yang selama ini sering menjadi tujuan berlibur masyarakat.

Selain menjaga kapasitas objek wisata, restoran dan tempat hiburan sesuai kapasitas maksimal 50 persen, satgas juga akan memastikan semua pengunjung taat dengan protokol kesehatan COVID-19.

"Tentunya dengan menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau tidak berkerumun," ujarnya.