Kemlu Turki menyampaikan dukacita atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air

id kementerian luar negeri turki,sriwijaya air,kecelakaan pesawat

Kemlu Turki menyampaikan dukacita atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air

Prajurit TNI AU melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari helikopter NAS-332 Super Puma dengan pilot Letkol Penerbang Risdiyanto dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). TNI AU mengerahkan 150 personel dan empat armada, antara lain pesawat CN 295, helikopter EC 725 Caracal, helikopter NAS 332 Super Puma dan pesawat Boeing 737 dengan dibantu helikopter Basarnas AW 305 untuk melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari udara di perairan Kepulauan Seribu. ANTARA FOTO/Humas Kemenko Polhukam/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Turki menyampaikan dukacita atas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).

Dalam keterangan tertulis yang dirilis melalui akun Twitter resminya pada Sabtu(9/1) malam, Kemlu Turki menyatakan duka mendalam atas jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak, yang membawa sedikitnya 60 orang di dalamnya.

“Kami berbagi duka dengan saudara kami di Indonesia. Kami berharap rahmat Allah bagi mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis itu dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada orang-orang yang mereka cintai yang sedang berduka,” demikian pernyataan tersebut. 

Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat mengalami keterlambatan keberangkatan dari jadwal semula pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta disebut karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Penumpang yang tercatat terdiri dari 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Hingga saat ini, operasi pencarian terus dilakukan untuk mencari titik jatuhnya pesawat, yang diperkirakan berada di kedalaman kurang lebih 20 meter sampai dengan 30 meter di bawah laut.