Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencatat pekerja migran Indonesia (PMI) yang sudah selesai melakukan karantina sebagai upaya pencegahan COVID-19 di Wisma Nusantara adalah sebanyak 41 orang dari total 43 PMI yang masuk karantina.
"Saat ini masih tersisa 2 orang PMI yang melakukan karantina selama lima hari sebelum pulang ke rumah masing-masing," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Hariadi di Mataram, Jumat.
Dikatakan, total 43 PMI yang masuk karantina di wisma tersebut rata-rata datang dari Malaysia, sejak akhir Januari 2021.
Selama masa isolasi, tim kesehatan akan memantau kesehatan dan gejala COVID-19, serta tes usap (swab) terhadap para PMI untuk memastikan mereka negatif COVID-19, meskipun sudah mengantongi surat bebas COVID-19 dari negara asal.
"Kalau selama lima hari, mereka tidak ada gejala COVID-19 yang dibuktikan dengan hasil negatif dua kali tes usap. Barulah mereka dibolehkan pulang," katanya.
Hariadi mengatakan, jumlah PMI yang akan masuk karantina di Wisma Nusantara, diprediksi akan terus bertambah seiring dengan habisnya kontrak kerja PMI di luar negeri.
"Apalagi, tim kami aktif melakukan penjemputan PMI yang baru tiba di bandara setiap hari Rabu dan Jumat sesuai jadwal kedatangan penerbangan internasional," katanya.
Menurutnya, untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 dari PMI yang pulang, Disnaker menyiapkan tim penjemputan bagi PMI asal Kota Mataram untuk dibawa ke Wisma Nusantara guna dikarantina sebagai upaya pencegahan COVID-19, sebelum pulang ke rumah masing-masing.
"Tim penjemputan PMI ini beranggota tiga orang, satu dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), dan dua orang dari petugas kami," katanya.
Ia mengatakan, tim penjemput PMI ini bertugas menjemput ke bandara setiap ada jadawal kedatangan penerbangan internasional. Ada atau tidak ada PMI asal Kota Mataram, tim akan tetap datang karena disnaker tidak memiliki data atau informasi berapa PMI yang akan pulang.
Begitu tiba, para PMI akan didata, dan kalau ada yang akan pulang ke Kota Mataram, maka mereka harus ikut dengan tim. Tim akan membawa PMI ke Wisma Nusantara sebagai tempat karantina sebelum mereka pulang ke kampung halaman masing-masing.
"Kalau ada yang tidak mau, kami paska karena ini terkait dengan kesehatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Berita Terkait
Film dokumenter bisa mencegah PMI terjebak radikalisme
Jumat, 19 April 2024 6:45
Pemerintah segera mengatur masa transisi perubahan Permendag 36/2023
Rabu, 17 April 2024 7:33
Kepala BP2MI sebutkan barang kiriman PMI tertahan akan dikeluarkan
Selasa, 16 April 2024 17:53
BP2MI pastikan tak berlaku lagi pembatasan barang milik PMI
Selasa, 16 April 2024 17:17
Perlindungan PMI secara menyeluruh harus segera direalisasikan
Selasa, 16 April 2024 16:53
PMI Jakarta sediakan pos kesehatan siaga Lebaran bagi pemudik
Senin, 8 April 2024 17:19
PMI Manufaktur konsisten ekspansi 31 bulan berturut-turut
Jumat, 5 April 2024 5:42
Disnaker sebut 52 PMI asal Kota Mataram aman dari gempa Taiwan
Kamis, 4 April 2024 14:02