Wagub NTB mengapresiasi TNI-Polri bentuk batalion vaksinator COVID-19

id batalion vaksinator,wagub ntb,inovasi tni-polri,tekan covid-19

Wagub NTB mengapresiasi TNI-Polri bentuk batalion vaksinator COVID-19

Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah. (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah memberikan apresiasi kepada TNI-Polri yang kembali hadir dengan inovasi baru di tengah pandemi, yakni membentuk batalion vaksinator COVID-19.

"Pembentukan ini sangat membantu kami untuk menyukseskan vaksinasi. Saya sangat bersyukur inovasi ini bisa terwujud," kata Sitti Rohmi usai mengukuhkan batalion vaksinator COVID-19 di Mapolda NTB, Selasa.

Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam batalion vaksinator COVID-19 ini berjumlah 1.172 orang. Pengukuhannya terlaksana usai mengikuti pelatihan singkat secara virtual.

Pelatihan sebagai petugas vaksinasi COVID-19 ini dapat terselenggara berkat kerja sama Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda NTB, Dinas Kesehatan (Dikes) NTB, Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) NTB, dan Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Mataram.

Usai pengukuhannya, saat ini seluruh peserta pelatihan dipastikan dapat menjalankan tugas di lapangan sebagai vaksinator. Mereka yang masuk dalam pasukan khusus ini tersebar di seluruh kabupaten/kota wilayah NTB.

Selain bertugas di fasilitas kesehatan yang ada di setiap kabupaten/kota, mereka juga akan melakukan vaksinasi secara masif dengan tujuan menekan laju penyebaran COVID-19.

"Jadi semakin cepat menjalankan vaksin semakin baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Wagub NTB mengingatkan bahwa adanya vaksin bukan berarti melupakan protokol kesehatan. Semua harus tetap diperkuat agar masyarakat terhindar dari COVID-19.

"Menjaga masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta 'testing, tracing, dan treathment' harus tetap dijalankan," ucap dia.

Kabiddokkes Polda NTB Kombes Pol Erwin Zainul Hakim mengatakan, jumlah keseluruhan vaksinator yang disiapkan NTB ada sebanyak 2.400 orang, terdiri atas TNI, Polri, maupun instansi pemerintahan.

Mereka akan bersinergi dalam menjalankan tugas vaksinasi di seluruh kabupaten/kota di NTB. Ada juga anggota TNI-Polri yang bertugas melakukan pencatatan dan monitoring. Mereka membantu vaksinator untuk menjalankan vaksinasi.

"Jadi, khusus vaksinator bertugas sebagai 'screaning' dan penyuntikan," kata Erwin.

Saat ini NTB memiliki 6.700 vial yang ditujukan untuk 40 ribu orang dengan asumsi satu vial vaksin bisa dimanfaatkan untuk sembilan orang.

Namun vaksin yang ada saat ini ditujukan untuk orang lanjut usia (lansia), khususnya di Kota Mataram.

"Pertimbangannya, karena lansia di Kota Mataram paling berisiko terkena COVID-19," ujarnya.