Gubernur BI belanja mutiara menyemarakkan Eksotisme Lombok

id Karya kreatif indonesia,eksotisme lombok,gubernur BI,gernas BBI

Gubernur BI belanja mutiara menyemarakkan Eksotisme Lombok

Tangkapan layar saat Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membeli produk UMKM berupa kesenian mutiara Lombok secara virtual saat meresmikan kampanye Karya Kreatif Indonesia Eksotisme Lombok, dari Jakarta, Rabu (3/3) (Antaranews/Kuntum Riswan)

JAKARTA (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbelanja mutiara khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, secara virtual dalam rangka menyemarakkan kampanye Karya Kreatif Indonesia (KKI) Eksotisme Lombok, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Dibantu staf Bank Indonesia yang sedang berada di lokasi pameran Eksotisme Lombok di kawasan Mandalika, NTN, Gubernur BI menyebut ingin membeli mutiara untuk istrinya.

“Saya mendengar dan kagum produk unggulannya (Lombok) itu adalah mutiara, ada tidak produk kriya yang mutiara”, kata Perry usai meresmikan KKI Eksotisme Lombok secara virtual di Jakarta, Rabu.

Lantas pemilik UMKM Indah Mutiara Lombok, Indah menawarkan satu set produk kerajinan karya pengrajin lokal yang terbuat dari emas 22 karat dan perak 925 dan cocok dikenakan untuk sehari-hari.

Setelah melihat produk tersebut, selanjutnya Gubenur BI menyetujui untuk membeli dan meminta pemilik UMKM menyediakan QR Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran.

Selanjutnya Gubernur BI terlihat memindai kode QR dan transaksi pembelian satu set produk mutiara Lombok senilai Rp2 juta terpantau berhasil dilakukan.

Selain itu, Perry juga mengajak Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang turut menghadiri peresmian KKI Eksotisme Lombok untuk membeli kain tenun dengan motif khas Lombok Tengah dan Lombok Timur.

Kampanye Karya Kreatif Indonesia 2021 merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap produk dalam negeri, UMKM dan ekonomi nasional.

Menko Marves Luhut Panjaitan mengatakan pemerintah menargetkan pada 2023 ada tambahan 30 juta UMKM di Indonesia atau bertambah 6 juta setiap tahun karena UMKM merupakan tulang punggung dari ekonomi Indonesia.