Kerajinan rotan produksi UMKM Janapria laris di pasar internasional

id gernas bbi,kki,bale rattan lombok,karya kreatif indonesia,kerajinan rotan

Kerajinan rotan produksi UMKM Janapria laris di pasar internasional

Nurmalalia Hidayati (kanan) pemilik Bale Rattan Lombok ketika memamerkan produk kerajinan anyaman rotan kepada salah seorang pengunjung dalam kegiatan Karya Kreatif Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, Rabu (3/3/2021). (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kerajinan anyaman rotan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Bale Rattan Lombok di Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, laris di pasar internasional.

"Dari beragam produk yang kami hasilkan, 80 persennya kami ekspor ke luar negeri," kata Nurmalalia Hidayati, pemilik Bale Rattan Lombok yang ditemui dalam kegiatan Karya Kreatif Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB, Rabu.

Hebatnya lagi, ekspor yang mencapai 80 persen ini muncul pada periode pandemi COVID-19.

"Karena sebelum pandemi kita hanya bisa jual tas bentuk bulat saja, tapi karena sekarang banyak yang bantu kita, banyak produk varian baru, itu yang buat pesanan meningkat," ujarnya.

Untuk negara luar yang menjadi tujuan ekspor atau melakukan pemesanan, jelasnya, banyak berasal dari Filipina, India, Spanyol, Prancis, Amerika Serikat, dan Dubai.

Dari sekian negara luar yang menjadi tujuan ekspor, lanjutnya, produk kerajinan anyaman rotan yang paling banyak dipesan adalah tas.

"Jadi memang tas bulat produk kami ini yang banyak pesan dari luar, pasarnya cukup bagus di luar negeri," ucap dia.

Usaha kerajinan anyaman rotan ini berdiri sejak tahun 2018. Bencana gempa dahsyat yang melanda Pulau Lombok dan sekitarnya pada tahun 2018, menjadi momentum Nurmalalia bersama sang suami, Awan, memulai usaha kerajinannya.

"Karena suami saya dulunya jadi pemandu wisata, setelah gempa itu kan sepi, tidak ada penghasilan, jadi kami mulai cari peluang lewat kerajinan ini," katanya.

Dukungan sumber daya manusia juga dikatakannya sebagai alasan utama mereka memulai usaha. Karena rata-rata Ibu rumah tangga yang berasal dari Janapria, sekitar rumah produksinya dikatakan Nurmalalia, punya keahlian dalam kerajinan anyaman.

"Jadi sampai sekarang, banyak ibu rumah tangga yang ikut kerja sama kita. Jumlahnya ada sekitar ratusan orang," ujar Nurmalalia.

Terkait dengan kebutuhan bahan baku rotan, Bale Rattan Lombok belum dapat memproduksinya secara mandiri, melainkan masih bergantung dari produksi di Pulau Kalimantan.

"Karena kualitas produk rotan Kalimantan juga kita ketahui bagus-bagus, makanya sampai sekarang kita mengandalkan dukungan bahan baku dari sana," ucap dia.

Dengan konstruksi kegiatan usaha yang demikian, kini Bale Rattan Lombok yang bermarkas di Janapria itu mampu meraup penghasilan yang lumayan besar.

"Omzet kami sekarang sudah mencapai Rp30 juta perbulannya," kata Nurmalalia.

#gernasbbi