KONSORSIUM 30 PERUSAHAAN DUKUNG BANGUN BANDARA SUMBAWA BARAT

id

     Sumbawa Barat, NTB , 25/1 (ANTARA)-  Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Amri Rahman, mengemukakan, sedikitnya 30 perusahaan di Sumbawa Barat yang tergabung dalam sebuah konsorsium berkomitmen mengalokasikan dananya untuk membangun bandara yang sebelumnya ditetapkan di Kecamatan Poto Tano.
      "Komitmen itu dibangun setelah konsorsium itu dibentuk 6 Desember 2010 lalu,” ujar Amri di  Taliwang, Selasa, seraya menyampaikan penghargaan karena harapan pemerintah setempat direspon positif  kalangan pengusaha hingga berujung pada komitmen bersama untuk membentuk konsorsium.
      Konsorsium itu sendiri diketuai oleh Presiden Direktur (Presdir) PT Newmont Nusa Tenggara  (PTNNT) , Martiono Hadianto, yang diumumkan dalam pertemuan khusus di  Jakarta.
     Perusahaan konsorsium itu, kata Amri, terdiri dari subkontraktor PTNNT dan perusahaan tambang lain seperti PT BPM, Husni Lee Mining dan perusahaan lain yang bergerak pada non-tambang.
      Menurut Amri, akhir Januari ini  pertemuan lanjutan  akan dilaksanakan. Jadwal  juga telah disusun yang kemungkinan akan mengagendakan pembahasan perencanaan hingga studi kelayakan bandara.
      "Kita baru bicara perencanaan, masalah biaya belum. Yang jelas, belum ada kesepakatan berapa biaya akan dikeluarkan untuk membangun bandara ini," katanya.
     Sementara itu, Kepala Dinas ESDM dan Pariwisata Sumbawa Barat, Hajamuddin, membenarkan  adanya komitmen puluhan perusahaan tersebut meski belum tertuang dalam perjanjian resmi.
    Namun,  lanjutnya, kemungkinan itu akan dijelaskan dalam pertemuan lanjutan. "Sudah, sudah ada agenda akhir bulan ini. Kita masih koordinasikan pertemuannya dimana. Di KSB, Mataram atau Jakarta. Masalah komitmen pembentukan konsorsium, mereka (Dirut) sudah bertandatangan," kata Hajamuddin.
       Bupati Sumbawa Barat, KH.Zulkifli Muhadli di berbagai kesempatan menyampaikan komitmen pemerintah setempat membangun sebuah bandara.
     Bandara itu diperlukan tidak hanya untuk meningkatkan akses transportasi tapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dunia usaha serta menyukseskan program Visit Lombok Sumbawa yang belum lama ini dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (*)