Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan transaksi pembelian produk usaha mikro kecil dan menengah yang dipromosikan lewat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021 mencapai Rp1 miliar.
"Transaksi Gernas BBI Toba di Sumatera Utara mencapai Rp700 juta. Mudahan di Lombok bisa lebih dari Rp1 miliar. Insya Allah terpecah nilai tersebut hari ini," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, di Mataram, Rabu.
Per 10 Maret, kata dia, nilai transaksi penjualan secara virtual produk UMKM sudah mencapai Rp408 juta sejak diluncurkannya kampanye Karya Kreatif Indonesia (KKI) Eksotisme Lombok pada 1 Maret 2021.
KKI merupakan bagian dari Gernas BBI 2021 yang dipusatkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah.
Selain itu, nilai transaksi pembelian produk UMKM di NTB Mall oleh pegawai Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB bersama anggota Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) NTB mencapai Rp320 miliar.
"Jadi total transaksi sudah mencapai Rp728 miliar. Hari ini, kami juga menggaungkan Belanja Bersama produk UMKM di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. Ada transaksi pembelian secara virtual, sehingga estimasi kami target Rp1 miliar tercapai dalam satu minggu ini," ujar Heru.
Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah menyelenggarakan kegiatan Belanja Bersama Produk UMKM #Eksotisme Lombok, Rabu.
Kegiatan yang juga dilakukan secara virtual bersama Gubernur BI Perry Warjiyo, dan Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, merupakan rangkaian dari KKI 2021 seri pertama.
Menurut Heru, kegiatan belanja bersama merupakan bentuk konkrit dukungan para pemangku kebijakan terhadap produk-produk UMKM, khususnya dari NTB, sebagai tema utama dari penyelenggaraan KKI 2021 seri pertama.
"Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk senantiasa mencintai, menggunakan, dan bangga terhadap produk-produk dalam negeri," katanya.
#Gernas BBI
BI NTB menargetkan transaksi Gernas BBI mencapai Rp1 miliar
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji. (ANTARA/Awaludin)
