Disdik Mataram tetap melaksanakan ujian tengah semester

id ujian,semester,mataram

Disdik Mataram tetap melaksanakan ujian tengah semester

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tetap melaksanakan ujian tengah semester, baik di tingkat sekolah dasar (SD) maupun tingkat SMP, dengan menggunakan dua sistem, yakni dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) karena masih dalam situasi pandemi COVID-19.

"Untuk kegiatan ujian tengah sementer sudah dimulai kemarin (Senin, 15/3), ada yang daring dan luring. Untuk luring dilakukan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan itu kami awasi ketat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Selasa.

Dikatakan, pelaksanaan ujian tengah semester ini diikuti oleh semua siswa, termasuk kelas VI dan IX. Selain melaksanakan ujian tengah semester, pihaknya juga sedang mempersiapkan pelaksanaan ujian bagi siswa kelas akhir.

"Tahun ajaran 2020/2021, tidak ada ujian nasional yang akan digelar oleh sekolah berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI," katanya.

Karenanya, untuk menentukan kelulusan, penilaian yang akan digunakan oleh sekolah mengikuti SE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021, ditentukan dari beberapa nilai.

Misalnya, menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi COVID-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester, memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik dan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Selain itu, beberapa sistem penilaian yang juga digunakan seperti portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, dan prestasi yang diperoleh sebelumnya, penugasan, tes secara luring atau daring dan bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

"Pada pinsipnya, untuk pelaksanaan ujian sekolah baik daring maupun luring kita siap, dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan COVID-19," katanya.

Menyinggung tentang tantangan pemerataan kualitas pendidikan, Fatwir mengatakan, untuk saat ini pihaknya tidak bisa bicara kualitas.

"Kebijakan yang diambil pemerintah saat ini untuk selamatkan guru dan siswa dari COVID-19. Jadi kita tidak bisa maksimal bicarakan kualitas," katanya.