Sebanyak 357 pegawai PLN di NTB sudah divaksin COVID-19

id PT PLN,Dinas Kesehatan NTB,Vaksin COVID-19

Sebanyak 357 pegawai PLN di NTB sudah divaksin COVID-19

Petugas medis mengecek suhu tubuh seorang karyawati PLN yang akan disuntik vaksin COVID-19 di kantor PLN Unit Induk Wilayah NTB. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Sebanyak 357 orang pegawai PT PLN (Persero) di Nusa Tenggara Barat sudah disuntik vaksin COVID-19 tahap pertama sebagai upaya membentuk kekebalan kelompok terhadap virus corona.

"Proses vaksinasi yang diberikan merupakan hasil sinergi PLN dengan pihak terkait, yaitu Kepolisian Daerah NTB, Dinas Kesehatan NTB, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Mataram, dan Puskesmas Mpunda Kota Bima," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Senin.

Ia mengatakan kegiatan vaksinasi dilakukan secara bertahap hingga seluruh pegawai PLN memperoleh vaksin tahap pertama, dan berlanjut dengan vaksin tahap kedua.

Vaksinasi tahap pertama diberikan kepada 357 pegawai PLN NTB. Selanjutnya, tahap kedua sebanyak 100 orang.

Lasiran menambahkan pemberian vaksin diprioritaskan untuk pegawai yang berkaitan langsung dengan proses penyediaan tenaga listrik, seperti operator, petugas pemeliharaan rutin, dan tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan.

"Vaksinasi tahap kedua untuk 100 orang sudah digelar pada Minggu (28/3)," ujarnya.

Ia menjelaskan program vaksinasi tersebut juga bertujuan mendukung program pemerintah, yaitu percepatan program vaksinasi nasional sebanyak 1 juta vaksin per bulan.

"Sebagai perusahaan layanan publik yang bekerja nonstop 24 jam sehari untuk melayani dan menyediakan listrik, kami wajib untuk memberikan rasa aman dan nyaman, tidak hanya untuk petugas tapi juga untuk masyarakat yang merupakan pelanggan kami," ucap Lasiran.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB Dr H Lalu Hamzi Fikri menjelaskan pemberian vaksin dosis pertama bertujuan untuk memicu respon kekebalan awal, sedangkan dosis kedua (booster) untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk sebelumnya.

Fikri berharap masyarakat tetap mematuhi 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

"Vaksinasi bukan berarti melupakan protokol kesehatan. Dengan vaksinasi, tingkat kekebalan tubuh semakin meningkat, sehingga resiko terkena virus semakin bisa ditekan," katanya.