Atlet Ceko membuat pusat vaksinasi sendiri

id atlet ceko,vaksinasi COVID-19,vaksinasi di ceko

Atlet Ceko membuat pusat vaksinasi sendiri

Ilustrasi- Vial vaksin COVID-19 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Jakarta (ANTARA) - Merasa kesal dengan vaksinasi yang lambat di Republik Ceko, anggota organisasi olahraga mengumpulkan uang, mendatangkan dokter dan perawat, dan membuka pusat vaksinasi mereka sendiri.

Pusat vaksinasi, berupa gedung olahraga yang berada di kota kecil barat daya Praha, Dobrichovice, itu menyediakan sekitar 700 vaksin COVID-19 dalam sehari di bawah sistem asuransi kesehatan nasional.

"Itu muncul dari keluhan tentang situasi karena negara bagian Ceko tidak mampu bereaksi secara memadai terhadap seluruh pandemi, termasuk vaksinasi," kata Jiri Geissler, pencetus proyek tersebut, dikutip dari AFP, Senin.

Geissler adalah wakil kepala cabang lokal Sokol, sebuah organisasi olahraga yang didirikan pada 1862 yang terkenal karena mengadakan pertunjukan senam massal di Praha.

Program ini menyediakan tempat dan bantuan teknis.

Dengan salah satu peringkat global tertinggi untuk kematian dan infeksi COVID-19 per kapita, Republik Ceko telah melaporkan lebih dari 1,5 juta kasus dan lebih dari 26.000 kematian terkait COVD-19.

Anggota Uni Eropa jumlah penduduk 10,7 juta orang itu telah memberikan vaksinasi kepada lebih dari 1,5 juta orang, lebih sedikit dari target yang telah ditetapkan karena lambatnya pasokan yang dimediasi oleh Uni Eropa.

Pusat vaksinasi di Dobrichovice tersebut tidak terkait dengan fasilitas kesehatan mana pun, namun memang bergantung pada distribusi vaksin oleh negara.

Pusat kesehatan itu secara resmi dijalankan oleh dokter gigi lokal Martin Rusnak.

"Saya sedang shift sore di tempat kerja sehingga saya bisa berada di sini pada pagi hari," kata Rusnak.

Pusat vaksinasi tersebut bergantung pada sukarelawan, termasuk di dalamnya pensiunan, ibu yang sedang cuti melahirkan, pelajar, pencari kerja atau mereka yang tidak dapat bekerja karena tempat kerja mereka tutup.

"Kami memasang iklan di koran lokal dan mendapat sekitar 300-350 jawaban dari 30-40 dokter, sekitar 50 perawat dan sisanya adalah staf administrasi," kata Geissler.

Rusnak berharap pusat vaksinasi itu dapat menghasilkan uang karena pembayaran dari perusahaan asuransi kesehatan.

"Kami ingin mengembalikan uang orang-orang yang bekerja di sini karena mereka memberi kami waktu," ujar Rusnak.

"Jika ada sisa uang, kami bertekad menghabiskannya untuk amal di kota atau daerah ini."

Datang dari kota terdekat, seorang pensiunan, Ruzena Filipova, beristirahat di bawah papan skor setelah divaksinasi, memegang permen lolipop yang diberikan kepadanya karena telah menjadi pasien yang baik.

"Saya pikir saya akan menghabiskan setengah hari di sini dan itu berjalan sangat cepat, ini terorganisir dengan baik," kata Filipova.

Geissler mengatakan pusat vaksinasi itu telah melayani pasien dari tempat yang lebih terpencil.

"Ada orang-orang dari Brno, besok akan ada seorang perempuan dari (kota timur) Havirov. Kami di sini untuk seluruh negeri," ujar Geissler.